Remaja putri yang mengalami stres akan meningkatkan hormon stres sehingga mempengaruhi penurunan kinerja organ, sehingga hal ini berdampak terhadap perubahan sistem neuroendokrinologi termasuk hormon reproduksi sehingga mempengaruhi siklus menstruasi. untuk mengetahui hubungan tingkat stres akademik dengan siklus menstruasi pada siswi di SMP Wahid Hasyim Malang tujuan dari penelitian ini. desain cross sectional yang digunakan dalam penelitian ini. seluruh siswi di SMP Wahid Hasyim Malang kelas VII dan VIII sebanyak 52 orang merupakan populasi dalam penelitian ini berdasarkan data bulan November 2020, dan teknik sampling menggunakan simple random sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi (siswi usia 12-15 tahun dan sudah mengalami menstruasi) yaitu sebanyak 46 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Fisher's Exact Test analisis data yang digunakan . Hasil penelitian membuktikan bahwa, sebagian besar responden dikategorikan memiliki tingkat stres akademik rendah yaitu sebanyak 28 orang (60,9%), sebagian besar responden dikategorikan memiliki siklus menstruasi tidak normal yaitu sebanyak 27 orang (58,7%), dan hasil analisis didapatkan nilai signifikan 0,014 (p value ≤ 0,05) jadi disimpulkan ada hubungan tingkat stres akademik dengan siklus menstruasi pada siswi di SMP Wahid Hasyim Malang. Dengan demikian, siswi di SMP Wahid Hasyim Malang dapat mengontrol stres sehingga mampu menghindari stres akademik, seperti apabila mengalami kesulitan dengan mata pelajaran maka dapat ditanyakan ke orang tua, atau kepada teman sekelas. Mata pelajaran yang sulit juga dapat diatasi dengan melakukan searching di google untuk memperoleh jalan keluar. Selanjutnya bagi penelitian yang meneliti dengan tema yang sama untuk melakukan pengujian faktor-faktor lain penyebab terjadinya siklus menstruasi tidak normal.