Usia peralihan pada remaja wanita ditandai dengan menstruasi, namun terkadang siklus menstruasi mengalami masalah yaitu meliputi siklus menstruasi <20 hari (polymenorrhea >35 hari siklus mens (oligomenorrhea), dengan siklus menstruasi >3 bulan (amenorrhea). Ada beberapa faktor yang pengaruhi permasalahan yaitu . untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan siklus menstruasi pada siswi SMP Wahid Hasyim merupakan tujuan dari penelitian ini. cross sectional desain dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi di SMP Wahid Hasyim Malang kelas VII dan VIII sebanyak 52 orang berdasarkan data bulan Desember 2020, dan teknik sampling menggunakan simple random sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi (siswi usia 12-15 tahun, siswi kelas VII dan VIII, sudah mengalami menstruasi, dan bersedia menjadi responden dengan mengisi Informed Consent) dan kriteria eksklusi (tidak masuk sekolah saat penelitian, drop out saat penelitian berlangsung) sehingga diperoleh sebanyak 46 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Fisher's Exact Test analisis yang digunakan. Jadi di dalam penelitian ini dikategori mempunyai IMT normal sekitar 24 orang (52,2%), lebih dari separuh responden dikategorikan memiliki siklus menstruasi tidak normal yaitu sebanyak 27 orang (58,7%), dan dapatkan nilai signifikan 0,003 (p value ≤ 0,05) yang jadi dinyatakan signifikan dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan indeks massa tubuh dengan siklus menstruasi pada siswi SMP Wahid Hasyim. Dengan demikian, siswi di SMP Wahid Hasyim Malang dapat menjaga pola hidup sehat agar Indeks Massa Tubuh (IMT) tetap terjaga dan tidak berdampak buruk pada kesehatan, salah satunya adalah kesehatan reproduksi yaitu siklus menstruasinya tetap normal.