Body Shaming Dalam Film Imperfect
Abstract
Film adalah bentuk sarana audiovisual nan sudah diketahui publik. Sebagai sarana komunikasi massa, sinema merupakan salah satu sarana menyampaikan pesan nan memanfaatkan audio visual untuk menyatukan pemberi informasi dan penerima informasi didalam kuantitas besar, didalam makna banyak dan tersebar di mana-mana, penontonnya heterogen dan anonim, bersama dengan efek khusus. Film "Imperfect" menceritakan masalah yang dihadapi kebanyakan wanita saat ini, mengukur kecantikan dari angka yang ditampilkan di media. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui body shaming dalam film Imperfect dan untuk mengetahui kecantikan ideal dalam film Imperfect.Metode penelitian ini memakai metode kualitatif bersama memakai metode semiotik jenis Roland Barthes. Peneliti menentukan anggapan semiotik Roland Barthes akan dipakai didalam menganalisis film Imperfect. pada semiotik jenis ini, terpisah kedalam dua tahapan, nan pertama denotasi sementara tahap kedua yakni konotasi. Hasil penelitian mengutarakan di dalam film Imperfect terkandung adegan body shamingverbal dan body shaming nonverbal. Body shamingverbal pada sinema Imperfect digambarkan dengan penghinaan rupa serta ukuran badan, bulu badan/badan berambut, style berpakaian, serta warna kulit. Sedangkan body shamingnon verbal pada sinema Imperfect digambarkan beserta gerakan (pandangan, mengejek, ekspresi).
Collections
- Skripsi [178]