Show simple item record

dc.contributor.authorKalli, YR
dc.contributor.authorAnggraini, SPA
dc.contributor.authorIskandar, T
dc.date.accessioned2022-02-26T02:49:05Z
dc.date.available2022-02-26T02:49:05Z
dc.date.issued2022-02-26
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1145
dc.description.abstractUntuk keperluan kayu yang semakin banyak sejalan dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk, tapi tidak sama dengan yang ada di alam khususnya kayu yang lebih awet, perlu dilakukan usaha untuk jenis-jenis kayu yang masih bermutu rendah yang penggunaannya masih sangat terbatas. Kayu ini sanagt bisa digunakan untuk bahan dasar pembuatan papan partikel. Untuk kayu pemakaiannya sering terjadi penurunan bentuk kayu akibat faktor alam yang mengendalikannya. Kulit durian dapat dibuat untuk mendapatkan asap cair dengan proses pembakaran. Untuk mendapatkan asap cair yang dipakai untuk pengawet kayu, asap cair haru proses dengan cara pemisahan. Asap cair yang diperoleh dari kulit durian dengan proses pembakaran, diperoleh nilai pH 3,8. Kadar fenol 0,017 dengan kandungan senyawa yang terdiri dari asam cuka, karbonat dan karbon juga tidak memiliki senyawa karsinogenik, maka cuka kayu dari kulit durian bisa dipakai sebagai ketahanan kayu akasia. Cuka kayu yaitu pembakaran kayu yang merupakan campuran larutan dari dispersi asap hasil pembakaran kayu. cuka kayu memiliki 400 senyawa dan mempunyai fungsi untuk menghambat pertumbuhan penyakit dan cukup aman sebagai pengawet alami. Asap cair adalah suatu hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya (Setiadi, 2013). cuka kayu dapat dipakai untuk ketahanan karena memiliki senyawa anti bakteri maka dapat dipakai untuk pengawetan kayu. Asap cair juga mengandung asam asetat dan fenol sehingga dapat dipakai untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Sutin, 2008). Untuk mengetahui dampak penggunaan asap cair konsentrasi cuka kayu dan waktu rendam daya tahan kayu akasia. parameter yang diukur yaitu daya tahan kayu akasia ( kematian rayap), hasil penelitian menunjukkan kematian rayap pada penggunaan konsentrasi 10%,waktu 4 jam dengan nilai mortalitas 840 CFU/g.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malangen_US
dc.subjectAsap Cair, Kulit Durian, kayu akasia, rayap, perendamanen_US
dc.titleTeknologi Asap Cair Dari Limbah Kulit Durian Terhadap Kualitas Pengawetan Kayu Akasiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0705107401
dc.identifier.nidnNIDN0731105801
dc.identifier.nimNIM2015510037
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI24201#TEKNIKKIMIA


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [101]
    Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Kimia

Show simple item record