Hubungan Frekuensi Kunjungan Berobat dan Lama Menderita Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kilo, Kabupaten Dompu NTB
Abstract
Penderita hipertensi sulit mengontrol tekanan darah akibat rendahnya kunjungan ke puskesmas untuk melakukan pengobatan sehingga sangat berpotensi angka kejadian penderita hipertensi masih cukup tinggi. Upaya yang bisa dilakukan mencegah peningkatan penderita hipertensi secara tepat yaitu rutin kunjungan kontrol tekanan darah dan patuh terhadap pengobatan. Sebaliknya seseorang yang tidak rutin kunjungan untuk kontrol tekanan darah dan tidak patuh pengobatan maka akan menambah keparahan penyakit hipertensi bagi dirinya sendiri. Faktor yang mempengaruhi frekuensi kujungan berobat yaitu faktor pengetahuan, motivasi pasien, dukungan sosial keluarga dan dukungan petugas kesehatan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi lama menderita penyakit hipertensi seperti faktor stres dan faktor yang mempengaruhi tekanan darah penderita hipertensi seperti faktor usia, genetik, gaya hidup, pola makan dan stres. Hasil penelitian membuktikan bahwa hampir seluruhnya responden memiliki frekuensi kunjungan berobat kategori tidak rutin yaitu sebanyak 45 responden (78,9%), sebagian besar responden memiliki lama menderita penyakit hipertensi kategori durasi sedang yaitu sebanyak 41 responden (71,9%) dan sebagian besar responden mengalami tekanan darah hipertensi tahap 2 yaitu sebanyak 33 responden (57,9%). Berdasarkan hasil uji Fisher's Exact Test didapatkan hubungan bermakna antara frekuensi kunjungan berobat (p value = 0,002) dan tidak didapatkan hubungan bermakna antara lama menderita (p value = 0,499) dengan tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Kilo, Kabupaten Dompu NTB
Collections
- Skripsi [422]