Program BLT Dana Desa di atur dalam Permendes No. 6 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan Dana Desa untuk mengatasi dampak pandemi covid-19. Dalam implementasinya BLT Dana Desa secara ekonomi sanggat membantu masyarakat, namun disisi lain dari segi sosial telah menimbulkan berbagai konflik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penentuan informan menggunakan snowball sampling dan Kepala Desa sebagai key informan. Hasil analisis implementasi penyaluran BLT Dana Desa sudah dilaksanakan berdasarkan SOP yang ditujukkan dengan berjalan lancarnya pembagian BLT DD, adanya kerjasama dan saling mendukung anatara aparat desa dengan masyarakat, adanya musyawarah desa sehingga apa yang disampaikan aparat desa dapat diterima dengan baik oleh masyarakat begitu pula sebaliknya. Walaupun masih ditemukan faktor penghambat dalam implementasi BLT DD yaitu masalah dipendataan yang tumpang tindih akibat kriteria-kriteria sasaran yang ditentukan Kemendes, pemerintah pusat yang lambat dalam melakukan verifikasi data dan adanya program bantuan lain yang datang secara beruntun sehingga proses pendataan menjadi lama dan tidak dapat dijamin dapat terealisasi sepenuhnya.