Fenomena Teori Konspirasi Dalam Menyikapi Pandemi Covid-19
Abstract
Tahun 2020 awal dunia dikejutkan dengan kehadiran pandemi virus Corona, di mana virus tersebut dapat mengakibatkan penyakit Covid-19. Virus tersebut awalnya ditemukan di Wuhan, China. Hingga pada akhirnya virus tersebut menyebar ke beberapa negara dan terjadilah pandemi global. Pandemi yang terjadi begitu besar pada akhirnya melahirkan prasangka dari para penganut teori konspirasi bahwa pandemi Covid-19 merupakan sebuah konspirasi. Ada beberapa hal yang mempengaruhi mereka dalam mempercayai konspirasi pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana fenomena teori konspirasi dalam menyikapi pandemi Covid-19.
Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Dengan menggunakan konsep teori Douglas, Sutton, dan Cichocka (2017) yaitu 3 motif teori konspirasi yaitu motif epistemik, motif eksistensial, motif sosial. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. Sedangkan untuk informan yang dikumpulkan menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hal – hal acak yang kebetulan terjadi, lalu atas dasar melindungi kenyamanan serta kebebasan, serta kecurigaan atau kekesalan terhadap suatu pihak menjadi alasan penganut teori konspirasi dalam mempercayai bahwa pandemi Covid-19 merupakan konspirasi. Selain itu terpaan media yang menyajikan informasi teori konspirasi seperti akun Instagram @unexplnd juga mengakibatkan penganut teori konspirasi semakin antusias dalam mempercayai teori konspirasi. Dari hal – hal tersebut penganut teori konspirasi juga memiliki keinginan untuk mengajak orang awam untuk sadar akan adanya teori konspirasi, hal tersebut dilakukan dengan cara menyebarkan informasi yang memuat teori konspirasi melalui Instagram Story mereka.
Collections
- Skripsi [178]