Desa saat ini mempunyai ruang yang begitu luas dalam menjalankan roda pemerintahannya terlebih khusus dalam hal pembangunan. Dengan demikian pemerintah desa dipaksakan untuk bekerja sesuai dengan kapasitas yang ada dalam internal birokrasinya. Dalam hal ini desa diharapkan lebih banyak meningkatkan inovasi baru dalam menjalankan pembangunan. Kita bisa melihat pembangunan desa tertinggal dari kota mulai dari buruknya kondisi infrastruktur, rendahnya kualitas dan kuantitas sarana sarana/prasarana umum, hingga persoalan pelayanan publik. Untuk mewujudkan pembangunan tersebut tentu didasari dengan adanya strategi-strategi yang matang dalam menjalankan pembangunan. Adapun strategi yang di lakukan yaitu melalui musrembang desa, sebelum pada tahap musrembang ada yang namanya musdus dari hasil musdes akan dibahas lagi pada tapap musrembang tersebut dan barulah pembangunan tersebut dijalankan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah Wawancara, Observasi dan Dokumentasi, juga dalam menganalisis data menggunakan teknik Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi mewujudkan kemandirian pembangunan yaitu melalui tahap musdus, kemudian dari hasil musdes tersebut akan dibahas lagi pada tahap musrembang,dan juga keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam strategi pembangunan tersebut. Adapun faktor pendukungnya yaitu kerjasama dari pemerintah desa dengan masyarakat dan juga pihak swasta, kemudian pada faktor penghambat yakni pada pelaporan kegiatan hasil pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai.