Adapun sistem penerapan dalam teknologi dalam aspek konstruksi teknik sipil yang mana akan dapat mengalami sistem perkembangan atas pembangunan terhadap gedung di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dengan salah satu struktur yang beton bertulang (SRBB) dan struktur rangka baja, sehingga apabila komponen atas struktur akan mengalami deformasi serta retak sebagaimana akan dapat mengakibatkan pada beban kerja. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui analisis perbandingan perancangan gedung tahan gempa antara struktur beton dan baja pada bangunan kos 3 lantai. Pada tugas akhir, acuan untuk menghitung analisis perbandingan perancangan gedung tahan gempa antara struktur beton dan baja berdasarkan “Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (Berdasarkan SNI 2847-2019), Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung SNI 2847-2019, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (Berdasarkan SNI 03 – 1729 – 2013), Analisis Harga Satuan Pekerjaan (Berdasarkan AHSP 2021), Menggunakan software STAAD.Pro V8” struktur yang dapat dihitung adalah struktur Kolom, Balok, Pelat Lantai. Berdasarkan hasil analisis perhitungan struktur beton dan baja adalah beban struktur beton 14777221.18 kg/m, beban struktur baja 13489460.83 kg/m, gaya geser akibat gempa struktur beton arah x 42790 ton dan arah y 14263.36 ton, gaya geser akibat gempa struktur baja arah x 38888 ton dan arah y 12962.57 ton, total biaya struktur beton sebesar Rp.1,335,116,409.03 dan untuk struktur baja sebesar Rp.1,782,221,771.63