• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Komunikasi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Komunikasi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Peran Generasi Muda Dalam Pelestarian Budaya Ritual Nggua Bapu: Kede Kole Suku Lio

    Thumbnail
    View/Open
    ARTIKEL (190.2Kb)
    CEK SIMILARITY (1.517Mb)
    Date
    2022-06-29
    Author
    Ayuni, P
    Dewi, SI
    Rinata, AR
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Ritual adat merupakan tradisi masyarakat lokal yang hingga saat ini masih dianggap sebagai kebutuhan yang memiliki nilai yang cukup relevan. Selain penghubung antar Tuhan dan arwah para leluhur terdahulu ritual Nggua Bapu merupakan bentuk wujud masyarakat agar bisa beradaptasi dengan aktif sebagai makhluk sosial terhadap alam semesta dan lingkungannya. Prosesi ritual Nggua Bapu yang begitu sakral membuat kinerja generasi muda menjadi terbatas untuk berpartisipasi dalam kegiatan ritual. Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal negatif kinerja generasi muda dalam menjalankan ritual dibatasi agar generasi muda tetap tumbuh. Pada riset berikut mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana peran generasi muda Suku Lio dalam pelestarian budaya ritual Nggua Bapu di Watuneso. Riset berikut dilakukan di Kelurahan Watuneso, Kecamatan Lio Timur, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Riset berikut memakai metode deskriptif kualitatif dengan metode analisis, dimana objek penelitiannya adalah ritual Nggua Bapu. Fokus penelitiannya ialah bagaimana peran generasi muda dalam pelestarian budaya ritual Nggua Bapu dengan menggunakan teori peran. Untuk mengumpulkan data menggunakan 3 cara ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian memperlihatkan peran generasi muda Watuneso dalam kegiatan ritual Nggua Bapu yakni pertama, berperan mewarisi ritual Nggua Bapu dan menjalani ritual Po’o, Kede Kole, Pesa Uta, dan Mbama. Kedua peran kepemilikan, mengenakan Lawo Lambu & Ragi Luka Lesu (pakaian adat), melakukan tarian Gawi, menggunakan bahasa daerah Lio, serta menggunakan marga sebagai identitas jati diri. Ketiga peran pelaku, memainkan Nggo, Wani, Feko, Genda sebagai alat musik tradisional, Menari tarian Wedho Wanda Pa’u & Gawi, serta dalam pelaksanaan ritual yakni menanam & memanen padi, membakar nasi bambu, berpantang, serta mengusir hama selama 7 putaran. Keempat peran inovatif, mengubah kebiasaan lama menjadi modern seperti menghubungi orang secara manual ke modern melalui telepon pintar, tarian Gawi dinyanyikan secara manual kini diselingi sistem suara, mendokumentasikan momen ritual menggunakan kamera, dan memodifikasi kain tenun menjadi pakaian modern & berbagai aksesoris. Serta Kelima peran edukatif, mengajak orang untuk berkontribusi dalam kegiatan ritual Nggua Bapu, dan membuat karya tulis ilmiah, skripsi, tesis, jurnal, maupun lagu daerah yang berkaitan dengan kebudayaan. Peneliti merangkum kesimpulan bahwa generasi muda di Watuneso secara aktif berperan dalam kegiatan ritual Nggua Bapu baik dalam pewarisan budaya, pemilik ritual, peran pelaku, berinovatif, maupun peran edukatif.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1486
    Collections
    • Skripsi [178]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV