Pandemi covid-19 memang sangat merugikan terutama bagi berbagai usaha seperti wisata kelompok petik apel atau sering dikenal dengan nama KTMA. Pada adanya virus corona tentu secara langsung dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap sistem pengelolaan keuangan di wisata kota batu, khususnya di pada golongan KTMA atau sering dikenal dengan nama kelompok tani makmur abadi sehingga seharusnya dilaksanakan sebuah tindakan dalam pengelolan keuangan, sehingga jauh lebih efisien. KTMA yang berada di kota batu dapat dikatakan sebagai salah satu wisata yang banyak diminati oleh wisatawan pada umumnya. Namun karena adanya pandemi covid-19 pendapatan KTMA sangat turun drastis. Sehingga faktor penghambatnya di masa pandemi covid-19 menurunnya jumlah pengunjung atau wisatawan di masa pandemi, penelitian ini mendeskripsikan tentang pengelolaan keuangan dimasa pandemi covid-19 pada wisata petik apel kota batu. Dalam riset ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, sebagaimana menggunakan sumber data sekunder serta primer. Teknik pengumpulan data melalui teknik dokumentasi, interview serta observasi. Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengelolaan keuangan di masa pandemi covid-19 pada wisata petik apel kota batu adalah menurunya jumlah pengunjung atau wisatawan menyebabkan pengelolaan keuangan wisata menjadi menurun dan beberapa kegiatan di lapangan seperti pembuatan sari apel terpaksa harus dikurangi bahkan dihentikan sementara. Namun untuk pengelolaan keuangan yang dilakukan KTMA saat ini adalah dengan terus melakukan promosi di media sosial dan menjual obat pestisida untuk menambah penghasilan serta tetap mematuhi protokol kesehatan