Dalam rencana pabrik Sodium Silikat, itu dimaksudkan untuk memperluas nilai batas Sodium Silikat buatan sendiri untuk mengatasi masalah bisnis sintetis dan minat pasar. Batas produksi di pondasi lini produksi yang diinginkan adalah 1.200 ton/tahun. Pabrik pengolahan bekerja 300 hari setiap tahun. Pabrik Natrium Silikat direncanakan akan dibangun di Parigi Mountong, Sulawesi Tengah pada tahun 2016. Bahan baku yang digunakan adalah kulit kakao. Sodium Silikat dibuat dari unit kakao. Peralatan utama yang digunakan dalam Pra-rencana Sodium Silikat adalah pabrik Bola dan Layar Bergetar. Pabrik bola memiliki batas 1443,8936 untuk memurnikan Sodium Silikat hingga 80 kisi. Sedangkan perangkat dasar Vibrating Screen memiliki limit sebesar 14422.2352 untuk proses pengayakan 50 kisi pada keadaan kerja 30°C dengan 1 atm. Utilitas pendukung proses menggabungkan unit pasokan air interaksi, daya, boiler, air pendingin (CTW) dan bahan bakar. Pabrik Sodium Silikat ini ingin digarap pada tahun 2020 dengan modal layak Rp. 25.295.913.166. Persen Pengembalian Investasi (ROI) sebelum biaya 80% dan setelah biaya 72%. Pay Out Time (POT) 1,20 tahun, Break Event Point (BEP) 39,29%, Shut Down Point (SDP) 19,27%, Internal Rate of Return (IRR) 17,60%. di atas cenderung dianggap bahwa lini produksi ini dapat ditempatkan di Indonesia.