Show simple item record

dc.contributor.authorSuprojo, A
dc.contributor.authorBagus, N
dc.contributor.authorMurni, MK
dc.date.accessioned2022-09-27T09:03:38Z
dc.date.available2022-09-27T09:03:38Z
dc.date.issued2022-09-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1739
dc.description.abstractPendekatan masyarakat terkait pola hidup bersih merupakan langkah awal untuk mendapatkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Untuk memperolehnya tidak hanya menitikberatkan pada tanggung jawab pemerintah tetapi harus adanya keterlibatan masyarakat. Permasalahan sampah menjadi masalah serius yang diakibatkan oleh perilaku manusia itu sendiri. Bank sampah merupakan kebijakan dari pemerintah untuk mengatasi sampah-sampah tersebut.Teknik penentuan informan menggunakan snowball sampling mengambil teknik berantai. Teknik pengumpulan data melalui observasi,wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, kesimpulan, dan menguji keabsahan data melalui triangulasi teknik. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pendekatan masyarakat untuk hidup melalui bank sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu ada dua pendekatan yaitu: Bottom-Up; pada masyarakat kota batu menyatukan ide untuk mendirikan bank sampah, hal itu disampaikan ke pemerintah dalam hal ini dinas lingkungan hidup kota batu yang kemudian meneruskan aspirasi masyarakat tersebut dan memfasilitasi program bank sampah, Participatory; dalam hal ini DLH dengan melibatkan tokoh masyarakat RT/RW melakukan sosialisasi atau penyuluhan terkait pola hidup bersih dan pengolahan sampah kepada masyarakat. Perubahan pola hidup masyarakat setelah adanya efektivitas bentuk model pendekatan masyarakat oleh DLH yaitu, kebiasaan masyarakat yang dulunya hidup kurang bersih membuang sampah sembarang tempat seperti ke kali, pinggir jalan dengan adanya bank sampah membuka mindset masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih. faktor penghambat Faktor penghambat dalam menerapkan pola hidup bersih adalah sampah dari masyarakat yang dibawa ke bank sampah tidak terpilah dengan sempurna, dan sebagian masyarakat belum bergabung ke bank sampah. Faktor penghambat untuk merubah pola hidup bersih adalah berdasarkan teori ada 5 pendekatan pada masyarakat, pada masyarakat kota batu DLH tidak menggunakan bentuk model pendekatan Collaborative, Inclusive, quality Assurance-Oriented. Sedangkan faktor pendukungnya adalah pemerintah dalam hal ini DLH Kota Batu menggunakan dua pendekatan masyarakat untuk merubah pola hidup bersih yaitu Bottom-Up dan Participatory.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectPendekatan Masyarakat, Perubahan Perilaku, Bank Sampahen_US
dc.titleModel Pendekatan Masyarakat untuk Merubah Pola Hidup Bersih Melalui Bank Sampah ( Studi di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu )en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0727087301
dc.identifier.nidnNIDN0713066902
dc.identifier.nimNIM2018210178
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI63201#ADMINISTRASIPUBLIK


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [638]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara

Show simple item record