• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Komunikasi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Komunikasi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Representasi Citra Laki-Laki dalam Film Terlalu Tampan

    Thumbnail
    View/Open
    Chodijah Nurfajrin Fachmi STS (1.290Mb)
    Chodijah Nurfajrin Fachmi ART (229.2Kb)
    Date
    2022-10-29
    Author
    Dewi, SI
    Ghofur, MA
    Fachmi, CN
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Representasi atau penggambaraan terhadap laki-laki dan perempuan sering kali terjadi di media massa seperti film. Dalam film yang berjudul “Terlalu Tampan” terdapat banyak representasi citra laki-laki. Film ini menampilkan jenis maskulinitas yang berbeda-beda. Dalam film ini terdapat jenis maskulinitas pada tahun sebelum 1980-an, tahun 1980-an, tahun 1990-an, dan pada tahun 2000-an. Jenis maskulinitas Korea Selatan (soft masculinity) juga ditemukan dalam film ini. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi citra laki-laki dalam film Terlalu Tampan. Riset berikut memiliki metode deskriptif kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes. Semiotika Roland Barthes memiliki beberapa tahapan diantaranya tahapan denotasi yaitu tahapan untuk mendeskripsikan apa yang dapat diindera oleh manusia, tahapan konotasi yang menjelaskan makna-makna yang terkandung dalam tahapan denotasi. Selanjutnya, jika sebuah tanda diadopsi secara berulang dan dinormalisasi oleh masyarakat maka hal tersebut dapat dikatakan mitos. Hasil penelitian mengungkapkan dalam film Terlalu Tampan laki-laki memiliki karakter maskulinitas new man as narcissist, be a big wheel, dan give em hell. Serta karakter soft masculinity seperti laki-laki bersifat tender charisma, purity, politeness, sensitif dan lemah lembut serta lebih berani menunjukkan emosinya (kecewa, sedih, dan putus asa). Namun pada beberapa scene dirasa citra laki-laki yang direpresentasikan dalam film terkesan berlebihan dan terlihat tidak rasional.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1788
    Collections
    • Skripsi [178]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV