Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Neoropati Pada Penderita Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Kendalsari Malang
Abstract
Neuropati diabetik merupakan keterikatan yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus tipe 2. Neuropati diabetik menyebabkan kerusakan saraf, terutama di kaki dan menyebabkan ketidakmampuan berjalan. Penangkal laju kadar glukosa tinggi untuk pengobatan ulkus diabetikum, misalnya pengendalian berat badan dengan berolahraga, mempraktekkan kebiasaan makan yang baik, memakai kaos kaki, memeriksakan diri secara konsisten dan minum obat secara rutin. Alasan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan yang sebenarnya dengan kejadian neuropati pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kendalsari Malang. Konfigurasi pengujian menggunakan konfigurasi hubungan menggunakan metodologi cross sectional. Sebagai contoh adalah 110 penderita diabetes mellitus di Puskesmas Kendalsari Kota Malang dengan menggunakan metode Simple Random Sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan survey dan monofilamen 10g. Pemeriksaan menggunakan uji chi square (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir separuh dari responden khususnya penderita diabetes melitus di Puskesmas Kendalsari Kota Malang memiliki pekerjaan aktual dalam klasifikasi rendah ke atas 52 orang (47,3%), hampir semua responden khususnya penderita diabetes. mellitus di Puskesmas Kendalsari Kota Malang mengalami neuropati lebih dari 91 orang. (82,7%). Dapat diduga bahwa terdapat hubungan yang kritis antara aktif bekerja dengan frekuensi neuropati pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Puskesmas Kendalsari Malang (p esteem = 0,000 < 0,05). Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memberikan informasi dan data tentang pencegahan kadar glukosa yang tinggi dengan memberikan data secara langsung kepada pasien DM tentang pengendalian kadar glukosa untuk mempercepat penyembuhan neuropati.
Collections
- Skripsi [422]