Penelitian ini dilakukan guna memahami dan mengetahui seperti apa dampak-dampak yang dialami oleh masyarakat yang tinggal di Desa Landungsari Kota Malang atas kebijakan pemerintah dalam pendistribusian bantuan langsung tunai. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di desa Landungsari Kota Malang menjadi pokok permasalahan yang dipetakan pada penelitian ini. Masalah tersebut dipandang berdasarkan pandangan sosiologi komunikatif dan penelitian kualitatif menjadi pendekatan pada penelitian ini. Di tengah kesulitan ekonomi yang dirasakan oleh warga terkategori miskin di berbagai daerah di Indonesia, bantuan langsung tunai (BLT) menjadi sebuah kebijakan yang dicetuskan oleh pemerintah Indonesia guna membantu untuk meringankan beban yang dirasakan oleh masyarakat miskin. Kebijakan bantuan langsung tunai merupakan kebijakan bantuan yang didistribusikan kepada masyarakat terkategori miskin berupa uang tunai yang akan menjadi jaminan sosial terhadap masyarakat yang terkategori Rumah Tangga Miskin (RTM). Kebijakan ini mendistribusikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat terkategori miskin berdasarkan atas situasi miskin yang dialami tanpa mempertimbangkan kontribusi masyarakat tersebut seperti, premi asuransi ataupun pembayaran pajak. Berdasarkan pendistribusian bantuan langsung tunai yang telah dilaksanakan, bantuan tersebut dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan, walaupun kebijakan bantuan langsung tunai ini tidak secara langsung meningkatkan daya beli masyarakat, secara garis besar dapat disimpulkan manfaat yang diberikan memang dirasa sebagai manfaat yang berjangka pendek ,diantaranya bantuan langsung tunai biasa dipergunakan oleh masyarakat guna memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti sembako, hal tersebut dapat diakibatkan karena tingginya pengeluaran yang ditanggung oleh masyarakat miskin akibat inflasi yang terjadi seperti tingginya harga minyak pada pasaran.