dc.description.abstract | Sabun cair adalah suatu bagian dan kebutuhan manusia untuk membersihkan kulit. Banyak macam variasi sabun mandi cair yang diproduksi oleh pabrik dan dijual belikan secara produktif dengan bermacam variasi, wangi, warna, jenis, dan manfaat yang ditawarkan. Kualitas sabun yang aman digunakan dan diperjualbelikan yaitu sabun mandi cair. Sabun adalah garam logam alkali yang tersusun dari lemak atau minyak yang bereaksi dengan basa logam alkali (KOH atau NaOH). Lemak dipanaskan dengan KOH sehingga terjadi saponifikasi. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Penggunaan sabun cair akan meningkat seiring bertambahnya penduduk tiap tahunnya, maka Indonesia berpeluang besar dalam memproduksi sabun mandi cair.Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas terhadap sabun cair, maka diperlukan bahan penunjang. Bahan penunjang yang bisa digunakan adalah CAPB (Cocamidopropyl Betain), DTA (Ethylene Diamine Terta Actic) Sitrat, Air Gliserin, Propylene gliycol, pewangi dan pewarna. Metode yang digunakan dalam pembuatan sabun cair ini adalah saponifikasi. Temperatur kerja dalam mixer yaitu 300C, dengan kecepatan putar 49 rpm selama 70 menit pada tekanan 1 atm. Berdasarkan analisa ekonomi Prarancangan bangun pabrik sabun mandi berkapasitas 6.750.000 liter/tahun di Kabupaten Sanggau pada tahun 2023 layak didirikan dengan nilai pengembalian investasi (ROIbt) 24%, pengembalian investasi (ROIat) 22%, waktu pengembalian modal (POT) 1 tahun, Break Event Point (BEP) 48,09%, Tingkat pengembalian internal (IRR) 20,8%. | en_US |