dc.description.abstract | Singkong adalah bahan utama pembuatan maltosa, pabrik maltosa ini beroprasi dengan menggunakan proses hidrolisis enzimatis.Lokasi pendirian pabrik maltosa ini terletak di Provinsi Jawa Timur Tepatnya Dikabupaten Ponorogo dengan pertimbangan bahan baku,air serta kemudahan dalam transportasi.
Maltosa berfungsi sebagai pemanis massa baik dalam bentuk bubuk maupun sirup yang digunakan dalam banyak sukrosa bebas dan diabetes, makanan,seperti coklat,roti,permen,es cream,dan selai. Ada 2 tahap pembuatan maltosa dari singkong dengan proses hidrolisis enzimatis tahap pertama yaitu Persiapan singkong yang bertujuan untuk menyiapkan bahan baku, tahap kedua yaitu Tahap hidrolisis dengan tahap pencampuran dimana bahan baku dipanaskan dari suhu 30°c-85°c,tahap liquifikasi dimana filtrat ditambahkan enzim α-amilase untuk mengkonversi pati menjadi dekstrin,tahap sakarifikasi dimana dekstrin yang terbentuk ditambahkan enzim β-amilase dan air untuk mengkonversi dekstrin menjadi maltosa,tahap pemurnian dengan bantuan karbon aktif sebagai absorbennya untuk menyerap reaktan yang tidak tertereaksi dan enzim yang masih terkandung dalam produk,kemudian dilakukan penguapan sebagaian air untuk memekatkan produk.
Pabrik ini direncanakan akan didirikan pada tahun 2024 yang berkapasitas 15.000 ton/tahun. Dalam pendirian pabrik ini alat utama yang digunakan adalah reaktor semi batch dengan kapasitas 7.131 kg/jam yang bersuhu 85°c dengan tekanan 1 atm. Berdasarkan hasil perhitungan analisis ekonomi pabrik maltosa menunjukkan hasil Percent return On Investment (ROI) sebelum adanya pajak 29 % dan setelah adanya pajak 26 %. Untuk Pay Out Time (POT) 1,4 tahun ,. Break Even Point (BEP) sebesar 39,80 %, Shut Down Point (SDP) sebesar 34,48 %. Internal rate of return (IRR) terhitung 20,46%. Dengan melihat data hasil analisis ekonomi tersebut pabrik maltosa dari singkong layak didirikan di Indonesia. | en_US |