dc.description.abstract | Pertumbuhan transportasi yang jauh lebih cepat dari pertumbuhan infrastruktur jalan, menghambat arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan, terutama pada simpang Mergan Kota Malang. Persimpangan tersebut merupakan kawasan komersial, yang dibuktikan dengan adanya pertokoan, bengkel, pusat perbelanjaan, SPBU, dan pasar, serta meningkatnya kepadatan penduduk dan rendahnya jumlah ruas jalan yang menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalan raya Mergen Lori. Penelitian ini bertujuan agar dapat memecahkan masalah yang menyebabkan kemacetan pada simpang Mergen. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, setelah memperoleh data dilanjutkan dengan menganalisis data menggunakan metode MKJI 1997. Dari data yang didapatkan diperoleh hasil analisis pada simpang bersinyal Mergen menunjukan derajat kejenuhan puncak pagi 07.00-08.00 pada hari selasa 17 Mei 2022 pada setiap pendekatan yaitu pendekatan U 2.07, pendekat S 1,28 Pendekat T 1,79 dan sudah melampaui nilai Derajat Kejenuhan yang sudah ditetapkan oleh (MKJI, 1997) yaitu 0,75. Sedangkan hasil Derajat Kejenuhan pada pendekat B 0 (karena hanya memiliki satu arah), dan sudah memenuhi kriteria Derajat Kejenuhan yang ditetapkan (MKJI, 1997) adalah < 0.75. Sedangkan perhitungan tundaan rata-rata seluruh simpang didapatkan DI sebesar 506 det/smp yang berarti simpang Mergen masuk dalam kategori tingkat pelayanan F atau buruk sekali, karena tingkat pelayanan jalan F adalah ≥ 60 Menurut (MKJI, 1997). Dari hasil analisis simpang Mergen didapatkan solusi alternatif ke III adalah solusi alternatif yang tepat untuk memecahkan masalah pada jalan Mergen yaitu perencanaan Geometrik, penambahan Marka Yellow Box Junction (YBJ), dan Perubahan Waktu Siklus dikarenakan dari hasil perhitungan derajat kejenuhan Solusi alternatif ke III adalah solusi yang mendapatkan nilai DS < 0.75 yang disyaratkan oleh MKJI 1997. | en_US |