Semua Indonesia, permasalahan sampah sebagai momok yang menakutkan publik. Kegemaran buang sampah tidak pada tempatnya pun tak henti-hentinya, bahkan saluran air yang seharusnya dijaga kebersihannya malah berubah menjadi "tempat sampah". Upaya tak henti-hentinya menjaga kerapian ekologi jelas masih menghadapi hambatan yang tidak efektif bertahan. Akibatnya, sampah plastik dan styrofoam tidak mempunyai penilaian jual lalu diabaikan begitu saja. sedangkan itu, jikalau hangus sebagai penyebab pencemaran nantinya bisa keluar kepulan asap yang hitam pekat selama siklus penyalaan. Pada riset berikut akan memberikan manfaat Limbah plastik jenis PET dan styrofoam sebagai penggantian sebagian agregat Pasir untuk pembuatan batako. Untuk metode yang dilakukan pada riset berikut ialah metode eks/imen. Untuk menguji menggunakan daya serap, kuat tekan batako dan pengujian kuat tekan pasangan dinding. Penelitian ini menggunakan variasi campuran limbah plastik jenis PET dan styrofoam sebesar 10 persen ( 5 persen PET dan 5 persen styrofoam),20 persen (10 persen PET dan 10 persen styrofoam),30 persen (15 persen PET dan 15 persen styrofoam). Hasil penelitian ini ialah Batako serta substitusi parsial pasir serta limbah plastik dan styrofoam mempunyai daya serap dan kuat tekan tertinggi terdapat pada batako serta variasi 10 persen limbah plastik jenis PET dan 10 persen styrofoam serta daya serap sebesar 4,453 persen , kuat tekan sebesar 22,88 kilogram per cm2. Dan hasil ini masih berada dibawah daya serap dan kuat tekan batako normal. Dan kuat Tekan pasangan dinding batako sebesar 0,5113 Mpa. Maka serta menggantikan sebagian agregat pasir serta limbah plastik jenis PET dan styrofoam tidak ada peningkatan mutu terhadap daya serap dan kuat tekan batako.