dc.description.abstract | Scheele menemukan gliserin pada tahun 1770 dengan memanaskan minyak zaitun. Pada 1784, ia menyadari mentega dan lemak babi bisa membuat bahan yang sama. Karena rasanya yang manis, gliserin dijuluki "The Sweet Principle of Fats." Chevreul menciptakan istilah "gliserin" pada tahun 1811 dari kata Yunani untuk "manis." Sweetwaters, dibuat selama pemecahan lemak, pada awalnya digunakan untuk membuat lilin. Pemisahan lemak dengan metode Twitchell adalah hal biasa. Persiapan bahan baku, pemisahan lemak, dan pemurnian gliserol diperlukan untuk membuat gliserol dari minyak sawit. Seperti di industri lain, pabrik gliserol dibangun agar menguntungkan. Membangun pabrik gliserol bisa menghasilkan uang di masa depan. Beberapa industri menggunakan gliserol, antara lain kosmetik, pasta gigi, makanan dan minuman, logam, kertas, dan farmasi. Bahan baku untuk produksi gliserol tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Menurut analisis ekonomi, berikut ini diperlukan untuk membangun Pabrik Gliserol 40.000 ton per tahun dari Minyak Sawit Mentah (CPO): TCI = Rp 1.262.825.985.323, IRR = 24,53% Breakeven Point = 41,53% Payout Time = 1,87 Tahun Pengembalian Di Jaringan = 89,1% | en_US |