Show simple item record

dc.contributor.authorKatupu, Yanto
dc.contributor.authorSupriyadi, Supriyadi
dc.contributor.authorLasri, Lasri
dc.date.accessioned2020-12-01T03:30:07Z
dc.date.available2020-12-01T03:30:07Z
dc.date.issued2020-11-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/208
dc.description.abstractBalita merupakan masa anak 4-5 tahun dimana didalam umur tersebut perkembangannya sangat cepat baik itu fisik yang mencakup seluruh bagian tubuh jadi otomatis dalam fase ini anak balita pasti sangat membutuhkan makanan bergizi vitamin dan lain2, Balita perlu dibutuhkan kecukupan pangan yang dikonsumsi sehingga perkembangan balita maksimal. Pertumbuhan pada balita perlu didukung oleh kecukupan pangan yang dikonsumsi sehingga tercukupi kebutuhan gizi balita. Masalah pada masa balita seperti sering mengalami pola makan kurang sehat sehingga bisa menurunkan kesehatan balita (Allen dan Marotz, 2012). Akibat balita mengalami pola makan kurang sehat menumbuhkan berbagai permasalahan seperti kurang nutrisi atau gizi tidak seimbang yang menyebabkan ISPA (Hartono dan Rahmawati, 2012). Menurut Mitayani Tahun 2011 Umur dibawah 5 tahun di fase ini adalah dimana yang paling inti dimana tahap ini sebagai orang tua harus memberikan suatu asupan gizi terhadap anak usia tersebut karena dalam perkembangan di fase tersebut dimana anak seusia dibawah 5 tahun tahap bertumbuhnya kepintaran. sedangkan menurut Supariasa, 2012 masa ketika anak umur dibawah 3 tahun adalah masa dimana fase seorang anak yang masih berpatokan terhadap ayah dan ibunya baik dari nyeboin sampai disuapin jadi tahap ini bentuk anak tersebut dari segi intelek masih dibentuk baik itu asupan gizi dan lain2. Selanjutnya menurut Allen dengan Marotz 2012 fase dimana anak masih membutuhkan asupan nutrisi maupun gizi dan masih sangat membutuhkan belaian kasih sayang dari seorang ayah dan ibunda adalah umur di bawah 3 tahun. Kemudian Mitayani 2011 Kegiatan mengkonsumsi makanan baik dari serangkaian cara mengkonsumsi dan pola hidup sehat agar anak tersebut tetap sehat dan kuat adalah cara konsumsi program sehat buat anak . Hipotesis Penelitian H1 : Ada hubungan konsumsi gizi seimbang dengan kejadian ISPA pada balita (4-5 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Menurut Arikunto (2015) cara untuk mencapai hasil dalam suatu pengkajian ketika saat kita melakukan pengamatan sesuai judul yang kita akan amati adalah bagian dari desain penelitian. Jadi dalam pengamatan ini peneliti melakukan pengamatan dengan tujuan agar dapat mengetahui hubungan Gizi seimbang dengan kejadian ispa pada balita 4-5 tahun Hasil uji Fisher's Exact didapatkan p value (0,003) < (0,050) sehingga H1 diterima, artinya ada hubungan gizi seimbang dengan kejadian ISPA pada balita (4-5 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectBalita (4-5 Tahun),Gizi Seimbang, ISPAen_US
dc.titleHubungan Konsumsi Gizi Seimbang Dengan Kejadian Ispa Pada Balita (4-5 Tahun) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0711078901
dc.identifier.nidnNIDN0711085802
dc.identifier.nimNIM2014610155
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI14201#ILMUKESEHATAN


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [416]
    Skripsi Mahasiswa Prgram Studi Keperawatan

Show simple item record