Pelayanan publik atau disebut juga sebagai pelayanan umum merupakan salah satu tindakan atau langkah yang dilakukan seseorang atau sebuah instansi Pemerintah maupun swasta untuk memberikan suatu pelayanan kepada masyarakat guna mencapai kepuasaan Kepada Masyarakat. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui Inovasi Pemerintah Desa Landungsari Dalam Pelayanan administrasi tingkat desa (PANTES) bagi publik Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, Dengan sumber data Data Primer dan Data sekunder, Metode penelitian Wawancara, Dokumentasi, Observasi Teknik pengambilan Sampling Purposive Sampling. Fokus dalam penelitian ini berdasarkan atribut inovasi menurut Rogers dalam Suwarno (2008:17). Hasil dalam penelitian ini sebagai berikut: Keuntungan relatif dari inovasi pelayanan di desa landungsari memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan sebelum adanya inovasi pelayanan satu atap, seperti waktu pelayanan yang efektif dan efisien dengan Menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat desa landungsari yang ingin mendapatkan pelayanan yang cepat. Kerumitan yang terjadi di desa Landungsari terdapat proses penyelesaian surat-surat bagi masyarakat desa yang cukup rumit karena terdapat masyarakat yang gagap akan teknologi. Kemungkinan uji coba dengan adanya inovasi pemerintah desa dalam pelayanan online di desa landungsari, juga mendapat respon positif dari kalangan masyarakat sehingga yang awalnya pelayanan online dengan datang lansung di desa tersebut, dan kemudia di kembangkan menjadi lebih cepat dengan sistem pelayanan online. Kemudahan yang diamati dalam pelaksanaan inovasi pelayanan pemerintah desa dalam pelayanan administrasi dapat dikatakan mempermudah masyarakat dan juga sudah berjalan sesuai kebutuhan dan keinginan masyarakat desa. Namun terdapat bebarapa kendala antara lain sumber daya manusia yang kurang tentang sistem online. Kendala yang ada dalam inovasi pelayanan administrasi tingkat desa yaitu: sumber daya manusia (SDM) yang belum memadai, kesadaran masyarakat untuk mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi persyaratan melakukan urusan surat-menyurat, waktu yang kurang maksimal sehingga surat tidak dapat terselesaikan.