Depresi yang buruk sering dialami oleh pasien gagal ginjal kronik (GGK) yang menjalani terapi hemodialisa (HD), hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Selain itu, proses terapi hemodialisa juga berdampak pada kualitas hidupnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara depresi dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Kota Malang. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa yaitu 126 responden di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang selama bulan Januari, diperoleh sampel penelitian sebanyak 36 responden dengan menggunakan teknik sampling Incidental sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner The World Health Organization Quality of Life (WHOQoL) dan kuesioner Beck Depression Inventory(BDI). Metode analisa data yang digunakan yaitu uji Fisher's Exact Test didapatkan p value = (0,002)< (0,05). Hasil penelitian sebagian besar responden depresi buruk dan sebagian besar responden kualitas hidupnya juga buruk. Hasil uji Fisher's Exact Test didapatkan bahwa terdapat hubungan depresi dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa pada masa pandemi covid - 19 di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Kota Malang dengan p – value 0,002. Kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara depresi dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa pada masa pandemi covid – 19 di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Kota Malang.