• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Komunikasi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Ilmu Komunikasi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Representasi Maskulinitas dalam Iklan produk MS Glow Men Versi Marchel Widianto X Babe Cabita

    Thumbnail
    View/Open
    CEK SIMILARITY (1.006Mb)
    ARTIKEL (191.1Kb)
    Date
    2022-12-29
    Author
    Putri, NNN
    Aminullah, A
    Qorib, F
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pendekatan kreatif untuk periklanan akan membantu dalam menarik khalayak sasaran. Namun, harus dipahami bahwa iklan, selain untuk meningkatkan kesadaran, juga mengubah bagaimana stereotip gender, termasuk yang berkaitan dengan maskulinitas laki-laki, dikonstruksi. Karena MS Glow menggunakan aktor yang berbeda dari produk kosmetik lainnya, penelitian ini akan menggunakan gambar Babe Cabita dan Marshel Widiyanto untuk mengkaji bagaimana maskulinitas digambarkan dalam iklan MS Glow. Teori maskulinitas yang dikembangkan oleh John Baynon, antara lain No Sissy Stuff, Be a Big Wheel, Be a Sturdy Oak, Give em Hell, New Man as Nurturer, New Man as Narcissist, Hooliganism, and Metrosexual, digunakan dalam penelitian ini. Beberapa skenario yang mengusung makna maskulinitas dikaji dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mengacu pada analisis semiotika Ferdinand de Saussure. Hasil penelitian menunjukkan adanya ada beberapa lelaki yang ditampilkan dengan berbagai macam bentuk tubuh dan sikap sebagaimana ciri maskulinitas No Sissy Stuff dan Be a Big Wheel. Namun secara keseluruhan, tubuh yang ditampilkan bukanlah tubuh atletis pria muda yang berotot, rajin fitness dan minum atau makan makanan yang bergizi. Sebaliknya pria yang ditampilkan adalah seorang tukang batu, tukang ojek online, dan pegawai bengkel. Pria dalam iklan ini ditampilkan pemberani, kuat, namun dari kalangan masyarakat bawah. Hal ini berbeda dengan konsep metroseksual menurut Baynon yang cenderung dari kelas menengah ke atas.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/2209
    Collections
    • Skripsi [178]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV