Analisis Wacana Kritis pada Pemberitaan Pergantian Warna Cat Pesawat Presiden di Media (Metro TV & TV One)
Abstract
Media massa di Indonesia ialah diantara salah satu banyak bidang yang penilaiannya sangat berkembang. Perkembangan media massa yang pesatnya membuat persaingan antar media masing-masing menjadi ketat. Setiap media berambisi untuk menjadi yang terdepan dalam mengabarkan sebuah peristiwa. Media massa memiliki peran penting dalam membentuk opini masyarakat bahkan bisa mendorong gerakan sosial. Media sebagai penyalur komunikasi memiliki kekuatan untuk mengendalikan bagaimana masyarakat menilai sesuatu. Tidak heran jika kita mengetahui banyak hal dari media.
Riset berikut mempunyai tujuan seperti untuk mengetahui analisis wacana kritis pada pemberitaan Pergantian Warna Cat Pesawat di Metro TV dan TV One. Riset ini memakai metode kualitatif. Untuk menganalisis wacana kritis, Van Dijk sudah menyimpulkan 3 dimensi bangunan yang mana analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Untuk mengumpulkan data menggunakan Teknik dokumentasi yang berisi dialog antara presenter dan narasumber, video transkip pemberitaan dan sebagainya.
Hasil pada penelitian ini adalah dari analisis wacana kritis yang menggambarkan dimensi teks, kognisi sosial dan konteks sosial pada video pemberitaan pergantian warna cat pesawat presiden dilihat dari wacana dan narasi serta narasumber yang diundang setelah peneliti menganalisis menggunakan teori Van Dijk dalam pemberitaan ini secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa ideologi yang dibangun kedua media tersebut sangat berbeda. Pada Metro TV, Presenter dan Ali Mochtar Ngabalin terlihat setuju akan pergantian warna cat pesawat karena merupakan lambang negara Indonesia dan merupakan simbol untuk merayakan hari kemerdekaan. Sedangkan pada TV One, dimana Presenter meminta pihak pemerintah untuk mengecek kembali biaya yang dikeluarkan untuk pengecatan pesawat dan bagaimana hasilnya di lapangan apakah mempunyai dampak bagi khalayak masyarakat.
Collections
- Skripsi [178]