Tindakan kekerasan merupakan tindakan yang menggunakan kekuatan dengan sengaja, atau tindakan dan bentuk kekuatan lainya, ancaman atau perbuatan yang nyata terhadap seseorang yang dapat mengakibatkan cidera, kematian, kerugian psikologis, serta dapat menghambat tumbuh kembang anak. Adapun Peraturan Daerah Kota Malang No.12 tahun 2015 tentang Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak Korban Kekerasan serta Kota Malang juga mendapat predikat sebagai Kota Layak Anak (KLA), namun demikian, keadaan yang ada dilapangan tidak sesuai dengan peraturan daerah Kota Malang. Kota Malang sendiri masih sering terjadi kasus tindak kekerasan pada perempuan dan juga pada anak. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi program perlindungan terhadap perempuan dan anak, dan juga untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang ada dalam implementasi program perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan di Kota Malang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, fokus dari penelitian ini ialah program perlindungan pada perempuan dan anak korban kekerasan, purposive sampling adalah cara peneliti dalam menentukan informan. Hasil dan pembahasan menunjukan bahwa implementasi program perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan menindaklanjuti PERDA Kota Malang yakni mengadakan program perlindungan terhadap perempuan dan perlindungan khusus anak yang dijalankan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Malang yakni dengan sudah diselenggarakannya kegiatan berupa sosialisasi pencegahan tindak kekerasan serta pendidikan dan pelatihan terhadap lembaga yang berkaitan dengan didukung dengan adanya sumber daya anggaran yang sepenuhnya dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kota Malang, namun dalam hal ini, Dinsos P3AP2KB Kota Malang juga memiliki kendala dalam memberikan sosialisasi maupun pelatihan terkait tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yakni kurangnya sumber daya lebih khusus pada sumber daya manusia sebagai tenaga teknisi yang akan memberikan sosialisasi