Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis Mikro dibuat karena kurang efektifnya kebijakan sebelumnya dalam penanganan Virus Covid-19 yaitu Kebijakan PPKM tahap I dan II. Kebijakan PPKM berbasis Mikro ini merupakan upaya menekan penyebaran Virus Covid-19 dengan lebih efektif dengan pendekatan yang lebih mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kebijakan PPKM berbasis Mikro di Kelurahan Tlogomas untuk menekan bertambahnya kasus penyebaran Corona Virus Disease 2019. Dalam penelitian ini menggunakan teori implementasi George Edward III dengan merumuskan empat faktor yang menjadi syarat utama keberhasilan proses implementasi yaitu komunikasi, struktur birokrasi, sumber daya, dan disposisi. Jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan dan lisan dari informan yang dipilih yang diyakini paling memahami terkait implementasi kebijakan PPKM Mikro di Kelurahan Tlogomas yaitu Kepala Kelurahan Tlogomas, anggota Satgas Covid-19 Kelurahan Tlogomas, Ketua Posko PPKM Mikro tingkat RT dan RW Kelurahan Tlogomas, serta masyarakat Kelurahan Tlogomas dan pengamatan di lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Waktu penelitian yang dilakukan yaitu selama tujuh hari. Metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu pengumpulan data, penyajian data, kondensasi data, kemudian penarikan kesimpulan. Hasil penelitian membuktikan bahwa implementasi kebijakan PPKM berbasis Mikro pada Kelurahan Tlogomas yaitu sudah baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Faktor penghambat dalam penerapan kebijakan PPKM Mikro di Kelurahan Tlogomas yaitu kurangnya kesadaran masyarakat dan minimnya sumber daya finansial. Terdapat beberapa beberapa kendala dalam implementasi kebijakan PPKM Mikro namun hal tersebut dapat segera diatasi.