Upaya Penguatan Partisipasi Masyarakat Dalam Melestarikan Tradisi Barapen Sebagai Kearifan Lokal (Studi Di Desa Asur Kecamatan Yawosi Kabupaten Biak Numfor)
Abstract
Individu memanfaatkan kerangka sosial dan sosial sebagai sumber nilai yang signifikan dalam perilaku mereka sehari-hari. Terlebih lagi, kerangka sosial dan sosial di masyarakat umum harus terlihat sebagai wawasan terdekat yang berharga dalam mengawasi kehidupan bermasyarakat. Maka partisipasi masyarakat sangat diperlukan guna mewujudkan hal tersebut. Partisipasi masyarakat dalam pelestarian tradisi adalah diantara persyaratan yang pertama sebagai berhasilnya lestarikan adat istiadat di suatu daerah tertentu, ketika dengan keberadaan faktor yang dihadapi pada usaha melestarikan suatu tradisi tertentu karena belum adanya upaya penguatan partisipasi kepada masyarakat, dan pada umumnya masyarakat belum memahami makna sebenarnya dari konsep partisipasi untuk melestarikan suatu tradisi tertentu sebagai bentuk kearifan lokal.
Riset berikut memiliki tujuan sebagai pengetahuan mengupayakan penguatan partisipasi masyarakat untuk pelestarian budaya barapen sebagai kearifan lokal serta mengetahui faktor penghambat dan pendukung penguatan partisipasi masyarakat untuk pelestarian budaya barapen sebagai kearifan lokal di desa asur kecamatan yawosi kabupaten biak numfor. Riset berikut memakai penelitian kualitatif, untuk mengumpulkan data yang digunakan melalui metode yaitu wawancara mendalam ( in depth interview ), observasi, dokumentasi.
Dari hasil riset berikut memaparkan bahwasannya ada pengupayaan untuk melakukan masyarakat dalam melestarikan tradisi barapen di desa asur adalah dengan mengajak masyarakat agar membuka lahan umbi-umbian karena umbi-umbian merupakan bahan pokok dalam pelaksanaan tradisi barapen dan upaya lainya adalah dengan mengajak masyarakat desa asur agar lebih sering melakukan tradisi barapen. Adapun faktor pendukung adalah berupa dukungan dari pemerintah kampung desa asur seperti himbauan kepada masyarakat agar lebih sering melakukan tradisi barapen di desa asur agar tradisi ini dapat terus dilestarikan dan adapun faktor penghambat adalah berupa kurangnya masyarakat yang menanam umbi-umbian dan lebih memilih membeli beras sehingga menyebabkan kurangnya ubi-ubian dalam melakukan tradisi barapen.
Collections
- Skripsi [638]