Furfural adalah senyawa kimia dengan rumus molekul (C5H402) disebut juga 2-furfuraldehyde. Kegunaan furfural di dalam negeri cukup banyak di berbagai industry, yaitu selaku pelarut dalam pabrik minyak bumi. Larutan kimia keturunanan furan furfural contohnya 2-metilfuran (sylvan) selaku zat pembantu dalam pabrik dibidang farmasi dan herbisida. Melihat luasnya penggunaan furfural dalam negeri terutama di industri perminyakan dan industri lain, maka direncanakan untuk membangun pabrik furfural dengan memanfaatkan limbah sekam padi dengan kapasitas 1700 ton/tahun dan akan didirikan di kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Indonesia. Prarancangan pabrik ini menggunakan teknologi supra yield proses, dengan pertimbangan tidak adanya produk samping dan waktu tinggal yang singkat. Digunakan reaktor alir pipa, ditambah pengaduk untuk memproduksi pentosa menjadi furfural dengan menambahkan H2SO4 sebagai katalis guna mempercepat reaksi. Bejana beroperasi pada temperatur 2000C dan tekanan 15 atm dengan massa bahan yang masuk dan keluar sebesar 7669,119908 kg/jam. Hasil proses berupa pentosa, air dan furfural berupa gas akan keluar melalui lubang pengeluaran produk dan H2SO4 keluar lewat tutup bawah menuju tangki penampung H2SO4. Kajian ekonomi yaitu investasi modal total (TCI) terbilang Rp 297.618.904.035 lalu mendapatkan harga pemasaran bernilai Rp 1.054.000.000.000. Bersamaan dengan itu, pengembalian investasi sesudah pajak 49 %. Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal setelah pajak selama 1,9 tahun. Maka dihasilkan titik seimbang antara modal dan hasil penjualan sebesar 40%. Kemudian titik berhenti produksi sebesar 31%. Dengan mempertimbangkan nilai ekonomi sehingga dapat menarik hasil akhir bahwa pabrik furfural dengan daya tampung 1.700 ton/ tahun layak dibangun.