Bentuk respon dari esterifikasi dengan pembuatan akan biodieselnya dengan mempunyai kandungan akan gliserol yang terbilang kurang dari angka empat puluh lima sampai dengan lima puluh persen disebut dengan gliserol. Berikutnya dicoba dengan prosesnya dari purifikasi yang berjumlah gliserol dengan bertambahnya menjadi sembilan puluh empat persen (Wahyuni et al., 2016). Gliserol mempunyai kategori terbilang banyak akan khasiatnya diberbagai macam bidang dalam hal ini industri sejenis industri berjenis kimia dan farmasi dan juga termasuk pembuatan antibiotik dan kosmetik serta industri yang buat santapan termasuk penggunaan pengemulsian dan industri yang fokus pada logam serta industri yang melakukan fokus pada tekstil dan juga industri yang fokus pada kertas dengan pembuatan nitriglycerine selaku berbahan bawaan sebagai peledaknya serta yang namanya resin. Penggunaan metode gliserol yang dibuat yaitu hidrolisa kontinyu, proses ini merupakan metode hidrolisa minyak menggunakan batch pada suhu 100oC - 105oC dengan konversi 85-98%, dan kemurnian gliserol mencapai 5-15% Alat utama yang digunakan yaitu Heater. Pabrik gliserol layak didirikan perihal ini didasarkan pada analisa ekonomi selaku berikut, nilai (ROIbt) 34%, nilai (ROIat) 31%, masa (POT) 1 tahun, Break Event Point (BEP) 30, 91%, dan nilai (IRR) 20, 57%.