Dengan kemajuan dunia industri dan kemajuan mekanik, persyaratan untuk pemanfaatan karbon yang berlaku berkembang di dunia industri. Kebutuhan dan permintaan akan arang aktif di Indonesia cukup tinggi dibandingkan ketersediaan arang aktif, terutama di bidang industri. Karbon inisiasi bisa diperoleh dari limbah hewan peliharaan, tumbuh-tumbuhan, limbah mineral dan limbah kayu namun yang ada kandungan karbonnya, diantaranya ialah kulit durian. Strip durian bisa tahan karbon sangat tinggi lalu sangat baik dapat memanfaatkan untuk unsur membuat karbon awal guna untuk spon. Dari data tersebut diperlukan perencanaan awal pembuatan arang dari limbah kulit durian. Durian strip hanya dimanfaatkan sebagai limbah sehingga dimanfaatkan sebagai bahan alami untuk pembuatan karbon aktif dalam rencana awal pembuatan arang kulit durian dengan batasan 1.500ton/tahun alat utama yang digunakan ialah reactor pi-rolisis, secara analisa ekonomi, pabrik arang aktif dari kelayakan kulit durian berdiri atas unsur aspek ekonomi sebagai berikut : pengembalian investasi (ROI bt): 61%, (ROI at) 55%, (POT): 1,66 tahun, (BEP): 41,46% dan (IRR): 19,08%.