dc.description.abstract | Meskipun asma bronkial dapat menyerang orang dari segala usia, penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan menyebabkan sebagian besar kematian pada orang dewasa. Perubahan pola pernafasan akan mengakibatkan penurunan ventilasi nyata atau prospektif bagi klien yang memiliki kebiasaan pernafasan yang buruk. Variabel terkait alergi, faktor non-alergi, masalah psikologis, faktor genetik atau keturunan, dan faktor lingkungan adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan asma bronkial. Tujuan studi kasus adalah menjelaskan Asuhan Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif pada Pasien Asma Bronkhial. Desain penelitian menggunakan metode studi kasus. Rancangan suatu studi kasus bergantung pada keadaan kasus namun tetap mempertimbangkan faktor penelitian waktu, adapun kriteria inklusi yang ditentukan oleh penulis diantaranya pasien yang dirawat minimal 3 hari, pasien dengan diagnosa medis Asma dan pasien dengan kesadaran composmentis, sedangkan teknik pelaksanaan studi kasus menggunakan teknik wawancara dan tindakan asuhan keperawatan. Hasil yang Pola diagnosis kekakuan yang dapat menguatkan pernafasan tidak efektif dengan intervensi yang diberikan adalah airway management (pemberian oksigen melalui masker atau kanula nasal), karena diketahui pasien mengeluh sesak nafas disertai batuk, mual dan muntah. muntah, sesak nafas dan batuk, tampak gelisah, keadaan umum lemah, RR meningkat, batuk non produktif, bunyi nafas mengi kanan dan kiri, dan terlihat lubang pernafasan hidung., Setelah kesehatan klien membaik dan tidak lagi mengalami sesak napas, pasien dapat dipulangkan atau dipulangkan dari rumah sakit berdasarkan temuan pemeriksaan terakhir dan pemberian nebulizer inhalasi. Kedepannya diharapkan para peneliti dapat menangani pasien asma dengan masalah pola pernapasan yang tidak efisien dengan menggunakan teknik pengobatan buteyko untuk memaksimalkan asupan oksigen pasien. | en_US |