Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post SC Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik Di Ruang Obsgyn RSUD dr. R Soedarsono Pasuruan
Abstract
Pendahuluan: Saat memilih metode persalinan, seorang wanita memiliki pilihan untuk melakukan tindakan sectio Caesarea (SC). sayatan akan melepaskan reseptor nyeri sehingga menyebabkan pasien mengalami nyeri terutama setelah efeknya, sehingga selain penyebab medis dan non medis tindakan SC akan merusak kontinuitas atau sambungan jaringan. Menghilangkan anestesi (Metasari & Sianipar, 2018). Individu yang memiliki atau berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik pada pasien pasca SC dikatakan immobile (gangguan mobilitas fisik). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 5-15% kelahiran di seluruh dunia terjadi melalui operasi caesar rata-rata per 1000 kelahiran hidup. Sekitar 11% rumah sakit dikelola oleh pemerintah, sedangkan lebih dari 30 persen adalah swasta.%(Viandika & Septiasari, 2020). Tujuan: Untuk melakukan asuhan keperawatan pada pasien post sc di Rumah Sakit Dr. Sudarsono Pasuruan. Metode: Penulisan karya tulis ilmiah menggunakan metode desain karya tulis ilmiah dalam bentuk studi kasus. Subjek penelitian yang digunakan Klien post sc dengan jumlah 3 klien. Hasil: Karena alasan pertama dan keluarganya sangat termotivasi dan bersemangat untuk berolahraga secara mandiri, sedangkan alasan kedua dan ketiga beserta keluarganya kurang termotivasi dan pasrah terhadap keluhannya, maka penerapan teknik ROM pasif dilakukan pada pasien post SC dengan kelemahan dalam ekstremitas mereka efektif atau tidak efektif.. Kesimpulan: Penerapan ROM pada ketiga pasien post SC memberikan respon berbeda.
Collections
- Skripsi [103]