dc.description.abstract | Wanita hamil lebih mungkin dibandingkan wanita tidak hamil untuk mengembangkan anemia. Kebutuhan nutrisi yang lebih besar pada ibu hamil menjadi salah satu penyebabnya. Ada beberapa survei yang menunjukkan betapa kurang memadainya asupan makanan remaja. Wanita hamil lebih sensitif terhadap masalah gizi, seperti anemia, daripada wanita tidak hamil karena berbagai masalah dengan konsumsi makanan yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan ibu hamil serta status gizinya. Anemia memiliki beberapa gejala, termasuk 5L, kelelahan, penurunan berat badan, kulit pucat, dll. Pembentukan lebih banyak sel darah merah dan kebutuhan anak dalam kandungan membutuhkannya, selain mencegah kehilangan basal (kehilangan nutrisi melalui keringat). , urin, dan kulit). Dalam karya ini, metode temporal cross sectional dikombinasikan dengan desain survei analitik. Seluruh ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Kendalsari Kota Malang pada bulan September 2019 menjadi populasi penelitian. Simple random sampling digunakan dengan total 30 peserta. Rumus chi kuadrat digunakan dalam pengolahan data, dan gambar, tabel distribusi, dan narasi digunakan untuk menampilkan temuan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara status gizi berdasarkan IMT dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Hasil uji statistik chi square didapatkan P-Value = 0,000 < α (0,05) yang berarti data ini dinyatakan signifikan dan H1 diterima. Artinya ada hubungan antara status gizi berdasarkan IMT dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Saran bagi bidan dan tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas Kendalsari Kota Malang agar tetap menginspirasi pengunjung Puskesmas yang hamil untuk makan sehat agar tidak mengalami anemia selama kehamilannya. Memastikan ibu hamil di Puskesmas Kendalsari Kota Malang menjaga kondisi gizinya selama kehamilan agar terhindar dari anemia dan masalah kehamilan | en_US |