Hubungan Kebiasaan Sarapan Dengan Indeks Masa Tubuh Anak Sekolah Di SDN 02 Mulyoagung Di Kecamatan Dau Kabupaten Malang
Abstract
Sarapan pagi yaitu kegiatan yang sering bermasalah pada anak. anak yang tidak sarapan pagi berlangsung lama mengakibatkan penurunan IMT, IMT merupakan indikator status gizi seseorang. Penentuan IMT pada anak dengan cara mencocokan tabel pertumbuhan sesuai dengan jenis kelamin dan usia. Tujuan analisis ini mengetahui hubungan kebiasaan sarapan dengan indeks massa tubuh anak sekolah di SDN 02 Mulyoagung, Kecamatan Dau. Metode observasi ini menggunakan analisis dengan cross sectional kegiatan ini dilakukan di SDN 02 Mulyoagung, Kecamatan Dau, populasi semua anak kelas 1-5 SDN Mulyoagung Kecamatan Dau sejumlah 130 siswa, sampelnya 98 responden dengan menggunakan cluster sampling, dengan cara selingnya dari semua populasi dijadikan kelompok, dari kelompok tersebut diambil sampelnya. Variabel independent kebiasaan sarapan pagi dan variabel dependen Indeks Massa Tubuh. alat ukur menggunakan kuesioner dan lembar observasi, dianalisis menggunakan fisher’s exact. Hasil observasi menunjukan 98 anak sebagian besar 55 anak (56,1%) memiliki kebiasaan sarapan kadang-kadang, sebaliknya indeks massa tubuh sebagian besar termasuk dalam kategori kekurangan berat badan 62 responden (63,3%). Hasil uji statistik didapatkan nilai Asymp.Sig 0,581 < 0,05, tidak ada hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan indeks massa tubuh anak sekolah SDN 02 Mulyoangung, Kecamatan Dau.peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan populasi lebih luas mengenai kebiasaan sarapan dengan IMT.
Collections
- Skripsi [422]