Show simple item record

dc.contributor.authorFirman, E
dc.contributor.authorSetyawan, D
dc.contributor.authorRomi, MN
dc.date.accessioned2023-05-05T03:30:04Z
dc.date.available2023-05-05T03:30:04Z
dc.date.issued2023-04-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/2588
dc.description.abstractIndonesia ialah negara besar yang mana dengan populasi penduduk yang semakin bertambah setiap tahunnya. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai Petani dan Nelayan. Namun tak sedikit permasalah kemiskinan yang terjadi di Negara Indonesia akibat dari ketidakmerataan pembangunan baik itu dalam bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Maka tak jarang permasalah sosial begitu banyak sehingga dampaknya ada begitu banyak kaum yang termarginalisasi dalam kehidupan sosial. Ketidakmerataan pembangunan ini ditandai dengan Kesenjangan sosial ekonomi yang mengakibatkan kemiskinan yang sangat tinggi. Seperti yang kita ketahui kemiskinan ini ditandai dengan pengangguran, keterbelakangan, keterpurukan dan lain-lain. Akibat dari kemiskinan ini kebanyakan orang tua yang berada pada garis kemiskinan dampaknya mengabaikan anak-anak mereka dan lebih fokus dalam hal pemenuhan kebutuhan keluarga nya sehari-hari. Ini ialah kekuatan pendorong atau faktor di balik mengapa begitu banyak orang kekurangan pendidikan dan memiliki ruang yang begitu kecil. Orang-orang terjepit dan menjadi korban, tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak, karena kebutuhan hidup terus meningkat dan pendapatan ekonomi turun. Anak kecil menjadi korban ketika orang tuanya menghadapi kesulitan keuangan yang menghalangi mereka untuk bersekolah. Pada akhirnya, karena keadaan ekonomi keluarga, mereka terpaksa tidak bersekolah dan harus membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhannya. Secara halus disebut sebagai anak mandiri, anak jalanan sebenarnya ialah anak-anak yang terpinggirkan, dikucilkan, dan diingkari kasih sayang. Karena sebagian besar dari mereka harus menghadapi lingkungan kota yang keras dan bermusuhan sejak kecil. Mereka sering dituduh mengganggu ketertiban dan mencemari kota agar terhindar dari razia Polisi dan Polisi Pamong Praja (Pol Pp).Dari rangkaian yang sudah dipaparkan hal ini ialah tanggung jawab dan memang ini ialah tugas dari pemerintah untuk mengadvokasi masalah anak jalanan serta mendampingi mereka atau memberdayakan mereka. Seperti yang tercantum dalam UUD 1945, Pemajuan kesejahteraan umum bangsa dan pendidikan ialah tanggung jawab negara. Ayat pertama Pasal 34 berbunyi; Negara mengurus fakir miskin dan anak terlantar untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaannya. Hal ini secara jelas dinyatakan dalam UUD 1945, sehingga negara berkewajiban untuk melaksanakan kebijakan pembangunan yang bermanfaat bagi anak miskin, anak terlantar secara terencana, bermanfaat, dan berkelanjutan dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Riset berikut memakan pendekatan kualitatif. Tujuan riset berikut dilaksanakan secara tertutup , ialah untuk mengetahui lebih jauh terkait peran komunitas Save Street Child Malang dalam pemberdayaan anak jalanan dan marginal di Malang.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectPeran Pemberdayaan, Komunitas, Anak Jalanan Dan Marginalen_US
dc.titlePeran Komunitas Save Street Child Malang dalam Pemberdayaan Anak Jalanan dan Marginal di Kota Malangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0704038303
dc.identifier.nidnNIDN0706037702
dc.identifier.nimNIM2017210058
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI63201#ADMINISTRASIPUBLIK


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [638]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara

Show simple item record