Talas merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang biasanya digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan dekstrin, pabrik ini beroperasi dengan menggunakan proses hidrolisis enzimatis, dipilihnya proses ini karena dilihat dari ketersedian bahan baku, air dan memiliki akses yang mudah dari segi transportasi maka dari itu dapat ditentukan pemilihan lokasi pabrik akan dibangun di Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Dekstrin memiliki beberapa fungsi salah satunya yaitu untuk bahan penambah pada industri farmasi dan juga dipakai untuk bahan pengental atau bahan pengisi serbuk minuman pada industri pangan. Ada 3 tahap pembuatan dekstrin dari umbi talas pada proses ini, yang pertama tahap persiapan bahan baku, kedua tahap reaksi disertai tahap pencampuran dengan cara memanaskan bahan baku pada suhu 1000C dengan waktu 90 menit, kemudian pada tahap hidrolisis fitrat yang dihasilkan akan dicampurkan bersamaan dengan enzim α-amilase sehingga pati mengalami perubahan menjadi dekstrin. Ketiga tahap pengeringan untuk mengeringkan slurry menjadi dekstrin dengan menggunakan alat evaporator dan spray drayer dengan bantuan media udara panas dan dialirkan hot air agar menghasilkan bubuk Dekstrin. Dalam pra rancang bangun pabrik ini akan dibangun pada tahun 2025 dengan kapasitas produksi 2000 Ton/Tahun. Pada pra rancang bangun pabrik ini menggunakan alat utama spray dryer dan analisa ekonomi pabrik dekstrin ini menunjukkan Return On Investment sebelum pajak (ROI bt) 51 %, Return On Investment sesudah pajak (ROI at) 45 %, Pay Out Time (POT) waktu pengembalian modal 1.79 Tahun, Break Even Point (BEP) 39,99 %, Internal Rate Of Return (IRR) 22,97 %. Maka dari itu pabrik ini pantas untuk didirikan yang bersumber dari perolehan analisa ekonomi.