Hubungan Mekanisme Koping Dengan Subjective Well Being Pada Pasien TB Di Puskesmas Dinoyo Kota Malang
Abstract
Mekanisme koping adalah sebuah proses mental yang digunakan untuk dapat menangani tuntutan yang dianggap sebagai suatu tantangan terhadap sifat dari diri seseorang, yang ditandai dengan suatu proses adaptasi yang dibuat oleh seseorang, untuk mengatasi permasalahan. Penyesuaian diri terhadap perubahan, serta merespon keadaan yang dapat beresiko memberi ancaman. Pengolahan mekanisme koping sendiri terbagi dua, yaitu mekanisme koping adaptif, dan maladaptive. Dimana mekanisme koping adaptif sebagai pendukung dan maladaptive sebagai penghambat. Pada orang penderita TB paru hal ini dapat menyebabkan proses adaptasi yang baik dalam menjalani pengobatan berupa mekanisme koping adaptif bagi penderita, dilihat dari faktor eksternal dengan adanya dukungan orang terdekat yang biasanya berasal dari anggota keluarga mampu membuat proses penyembuhan cepat. Mekanisme koping tentunya berhubungan dengan subjective well being dimana merupakan keadaan psikologis positif ditandai dengan tingkat kepuasan hidup yang tinggi, dan tingkat afeksi positif tinggi, serta tingkat afeksi negatif yang rendahnya Seorang penderita TB yang dapat menyelesaikan perubahan yang sedang terjadi dengan beban yang diterima, serta dapat menimbulkan respon dari tubuh yang bersifat nonspesifik, maka dapat dikatakan memiliki mekanisme koping yang adaptif dan Subjective well being yang tinggi. Di dalam penelitian ini, terdapat suatu aspek yang dilihat dari factor dukungan social dari mekanisme koping dan factor kesehatan dari subjective well being dilihat ketika individu dapat menerima rasa sakitnya tanpa beban yang dapat menunjukkan suatu kemungkinan tingkat kesakitan rendah, dan proses penyembuhan lebih cepat ketika sakit. Sehingga penderita TB mempu mempunyai mekanisme koping yang adaptif dan Subjective well being yang tinggi.
Collections
- Skripsi [422]