Indonesia merupakan negara penghasil terbesar yaitu pertanian dan perkebunan. Salah satunya hasil perkebunan adalah kelapa sawit. Kelapa sawit sangat penting dalam meningkatkatkan ekonomi di indonesia karena mampu menghasilkan minyak nabati yang cukup banyak di industri. Tandan kosong kelapa sawit mempunyai limbah yang banyak dihasilkan di industri. Di indonesia kurangnya pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit. Dalam proses pembuatan surfaktan natrium lignosulfonate menggunakan beberapa proses yaitu proses delignifikasi melalui pemasakan tandan kosong kelapa sawit (pulping) untuk menghasilkan lindi hitam, isolasi lignin dengan preparasi menggunakan H2SO4 72% untuk mengendapkan lignin dalam larutan lindi hitam. proses sulfonasi untuk mengubah lignin menjadi natrium lignosulfonat dengan mereaksikan lignin dan agen penyulfonasi (NaHSO3) dengan bahan mempercepat reaksi (NaOH), proses pengeringan dengan menggunakan alat spray drayer dan cyclone dengan menggunakan udara panas dan dialirkan hot air agar menghasilkan bubuk NLS. Dalam pra rancangan bangun pabrik ini dimaksudkan pengoperasian terus menerus selama 330 hari per tahun, berdasarkan satu hari produksi. Dimana analisa ekonomi Return On Investment sebelum pajak (ROI bt) : 105%, Return On Investment sesudah pajak (ROI at) : 95%, Pay Out Time (POT) waktu pengembalian modal 12 bulan, Break Even Point (BEP) : 48,65%, Internal Rate Of Return (IRR) : 20,83% dengan kapasitas produksi 3.787,88 kg/jam.