Pembangunan konstruksi saat ini semakin berkembang, perkantoran, perumahan, fasilitas pendidikan dan fasilitas umum lainnya merupakan salah satu dari sekian banyak contoh yang bisa kita lihat. Akan tetapi pembangunan yang tidak ramah lingkungan memberikan dampak yang cukup buruk terhadap lingkungan salah satunya adalah pemanasan global sehingga diperlukan solusi melalui bahan konstruksi yang bisa mengurangi karbon dioksida yang merupakan penyumbang utama pemanasan global. Mengurangi penggunaan semen merupakan salah satu solusi untuk mengurangi efek rumah kaca baik itu dalam pengadaan produksi maupun penggunaanya dalam bidang konstruksi, salah satu bahan yang perlu dicoba untuk mengurangi penggunaan semen adalah dengan menggunakan abu tempurung kelapa yang bisa kita dapatkan dengan mudah dan juga dapat diperoleh gratis karena merupakan bahan tak terpakai, disamping penggunaannya yang ramah lingkungan, tempurung kelapa juga dapat menghemat biaya karena harganya yang jauh lebih murah dibandingkan semen. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Adapun rancangan penelitian menggunakan total 24 benda uji dengan rincian 16 buah silinder untuk uji kuat tekan dan tarik serta 8 benda uji balok untuk uji kuat lentur dengan masing masing pengujian memiliki 4 variasi prosentase. Material yang digunakan berasal dari daerah sumba serta menggunakan abu tempurung kelapa sebagai bahan substitusi semen. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan pada beton polimer dengan agregat berasal dari sumba dengan menunjukan nilai kuat tekan dan tarik dicapai pada campuran Variasi 3,5% dengan nilai 14,26% Mpa.sedangkan nilai kuat tarik yaitu variasi 0% dengn nilai 1.04% Mpa. sedangkan uji kuat lentur pada balok beton polimer dari momen rata-rata untuk 8 sampel benda uji balok diperoleh pada variasi 0% yaitu 1800 M.Kapasitasnya adalah 235,26 kg.m,Dari hasil pengujian nilai maksimum kuat lentur balok beton polimer adalah 544,977 kg.m. Jadi nilai kuat lentur balok beton polimer antara hasil P. teori dan P. pengujian dengan maksimal selisih 66,1% dan momen maksimum 56,8%.