Tujuan Penelitian untuk mengetahui etika pegawai desa pada pelayanan publik di Desa Mulyoagung, dan untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat, dengan manfaat penelitian adalah secara teoritis dan secara praktis. Teori yang digunakan Mertins Jr (dalam Bisri Mahur Hasan) ada 3 point yang yang menjadi pedoman yaitu, Equality, Loyalty, Responsibility. Jenis penelitian kualitatif. Lokasi di Desa Mulyoagung Kecamatan Dau, fokus penelitian tentang etika pegawai desa dalam pelayanan publik. Teknik penentuan informan menggunakan Purposive sampling. Instrumen utama adalah peneliti itu sendiri, Interview guide, Alat perekam, Alat tulis. Sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Untuk mengumpulkan data melalui Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Teknik menganalisa Data, pengumpulan data, Data Reduction (Reduksi Data), Display Data (Penyajian Data), Conclusion Drawing (menarik Kesimpulan). Teknik Keabsahan Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil temuan di lapangan terkait dengan loyalitas atau kesetiaan pegawai sudah baik, dimana aparat Desa Mulyoagung menjalankan tugasnya sesuai dengan standar atau jam kerja dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan setiap keluhan masyarakat dijawab dengan baik, dalam menjalankan tugasnya mereka juga selesaikan dengan baik dan apabila ada kendala pada pegawai maka di handle oleh pegawai yang lain. Dalam hal ini etika pegawai dapat dikatakan sudah cukup baik, sebab dilihat dari etika pegawai pada responsibility (tanggungjawab) belum memenuhi standar pelayanan. Faktor pendukung, faktor pendukung di Desa Mulyoagung kerja sama yang baik oleh aparatur desa, dan sumber daya aparaturnya baik sehingga ketika pegawai lain tidak sempat hadir maka yang menghandle adalah pegawai yang ada. Dan faktor penghambatnya sumber infrastruktur yang mendukung sumber daya manusia yang cukup dan kerja sama yang baik oleh aparatur desa dan selalu mengutamakan saling menghargai. Ada beberapa masyarakat yang tidak puas akan pelayanan dan tidak mendukung beberapa program pemerintah, faktor sumber manusia yang kurang memadai.