Kemampuan anak dalam pengenalan warna di usia kanak-kanak adalah hal penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak, sebab pengenalan warna pada anak usia dini dapat merangsang indera pada otak anak. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi perbedaan tingkat kemampuan anak dalam membedakan warna sebelum dan sesudah penggunaan metode discovery pada anak usia 5-6 tahun. Desain penelitian ini menggunakan desain korelasi. Populasi penelitian sebanyak 33 siswa dan sistim dalam mengambil sampel ini yaitu menggunakan total sampling. Cara pengumpulan data menggunakan observasi. Metode analisa data menggunakan uji T berpasangan (paired samples T Test). Hasil penelitian membuktikan bahwa kemampuan mengenal warna sebelum penggunaan metode discovery, hampir setengah responden dikategorikan cukup yaitu sebanyak 16 orang (48,5%). Sedangkan sesudah penggunaan metode discovery, hampir seluruh responden dikategorikan baik yaitu sebanyak 25 orang (75,8%). Hasil analisis memperoleh nilai Signifikan (Sig.) = 0,000 (p value ≤ 0,05). Dengan demikian data diperoleh signifikan, dan H1 diterima, dalam artian adanya perbedaan tingkat kemampuan anak dalam membedakan warna sebelum dan sesudah penggunaan metode discovery pada anak usia 5-6 tahun. Diharapkan para pengajar dapat memperhatikan metode yang di ajarkan agar mudah dipahami oleh siswa/siswi salah satunya dengan penggunaan metode pembelajaran discovery atau metode lain. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode discovery selain dari pengenalan warna, seperti menggunakan alat bantu potongan-potongan lidi untuk berhitung, pengenalan nama-nama sayuran dengan mengunjungi pasar, atau pengenalan nama-nama hewan/binatang dengan menggunakan miniatur hewan.