Show simple item record

dc.contributor.authorTaus, Y
dc.contributor.authorRasidi, N
dc.contributor.authorWijaya, HS
dc.date.accessioned2023-07-04T03:14:30Z
dc.date.available2023-07-04T03:14:30Z
dc.date.issued2023-06-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/2756
dc.description.abstractInvestigasi pemanfaatan sisa bata merah sebagai agregat halus. Pengisi bata merah dibentuk dengan menggilingnya dengan mesin Los Angeles, dan diproduksi melalui layar sebagai pengganti pasir untuk kekuatan lentur dan kuat tekan beton yang direncanakan. Penambahan batu merah terdiri dari 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dari berat pasir, dan campuran beton dibuat sesuai dengan SNI T15-1990-2003 dengan ACI & Jadwal mixing ASTM 2016. Kuat tekan beton 0% (beton normal) yaitu 27,937 MPa, kuat tekan beton dengan penambahan bata meningkat menjadi 33,779 MPa dalam campuran 10%, menjadi 31,154 MPa dalam campuran 20%, 30%. 27.912 MPa, 40% 25.315 MPa dan campuran 50% 25.103 MPa. Penambahan bata merah 10% beton mengalami peningkatan sedangkan penambahan 20%, 30%, 40%, 50% mengalami penurunan, namun tetap mencapai kuat tekan desain. dan pada kuat tekan 50% bata merah tidak dapat meningkatkan kuat tekan beton, tetapi menurunkan kuat tekan beton relatif terhadap kuat tekan struktur beton. Komposisi campuran dalam analisis ini mengacu pada AHSP 2013 Hak Cipta Dinas Pekerjaan Umum Kualitas fc' 19.3 menggunakan bahan lokal dari Kota Malang dan Bata Merah dari Kabupaten Belu. Investigasi pemanfaatan sisa bata merah sebagai agregat halus. Pengisi bata merah dibentuk dengan menggilingnya dengan mesin Los Angeles, dan diproduksi melalui layar sebagai pengganti pasir untuk kekuatan lentur dan kuat tekan beton yang direncanakan. Penambahan batu merah terdiri dari 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dari berat pasir, dan campuran beton dibuat sesuai dengan SNI T15-1990-2003 dengan ACI & Jadwal mixing ASTM 2016. Kuat tekan beton 0% (beton normal) yaitu 27,937 MPa, kuat tekan beton dengan penambahan bata meningkat menjadi 33,779 MPa dalam campuran 10%, menjadi 31,154 MPa dalam campuran 20%, 30%. 27.912 MPa, 40% 25.315 MPa dan campuran 50% 25.103 MPa. Penambahan bata merah 10% beton mengalami peningkatan sedangkan penambahan 20%, 30%, 40%, 50% mengalami penurunan, namun tetap mencapai kuat tekan desain. dan pada kuat tekan 50% bata merah tidak dapat meningkatkan kuat tekan beton, tetapi menurunkan kuat tekan beton relatif terhadap kuat tekan struktur beton. Komposisi campuran dalam analisis ini mengacu pada AHSP 2013 Hak Cipta Dinas Pekerjaan Umum Kualitas fc' 19.3 menggunakan bahan lokal dari Kota Malang dan Bata Merah dari Kabupaten Belu.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectBata Merah Kabupaten Belu (Kuat Tekan Dan Kuat Lentur)en_US
dc.titlePengaruh Bata Merah Kabupaten Belu Sebagai Subtitusi Agregat Halus yang di Tinjau Dari Kuat Tekan dan Kuat Lentur Betonen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0004067105
dc.identifier.nidnNIDN0709089201
dc.identifier.nimNIM2016520127
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#TEKNIKSIPIL


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [190]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Sipil

Show simple item record