Analisis Resiko Produksi dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode And Effect Analysis) dan Diagram Fishbone (Studi Kasus: CV. Cool Clean, Pabrik Tissue Basah Jl Raya Candi V No. 754)
Abstract
Kejadian berisiko adalah kejadian yang tidak menguntungkan dan disebabkan oleh faktor yang tidak dapat diprediksi. Tisu basah dibuat oleh CV Cool Clean, perusahaan di bidangnya. Pembuatan jaringan basah adalah operasi yang berisiko, dan ada kemungkinan bahwa risiko dapat menyebabkan hasil yang di bawah standar. Penting untuk melakukan analisis risiko untuk mengurangi kemungkinan kegagalan produk. FMEA (Failure Mode And Effect Analysis) merupakan teknik yang digunakan dalam analisis risiko penelitian ini. Tujuan penelitian ini antara lain menggunakan metode FMEA untuk menganalisis risiko penyebab kegagalan, memprioritaskan risiko kegagalan produksi dengan nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi untuk mengidentifikasi akar penyebab menggunakan diagram tulang ikan, dan menawarkan rekomendasi solusi untuk akar penyebab masalah. Teknik observasi dan wawancara digunakan untuk memperoleh data. Dalam proses produksi tisu basah CV Cool Clean, telah teridentifikasi 23 risiko akibat penggunaan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Dari 23 risiko tersebut, tiga risiko terbesar menurut evaluasi RPN berpotensi mengganggu produksi produk. Warna sablon yang kabur atau buram, gulungan kertas yang tidak menempel, dan kertas tisu yang direkatkan adalah tiga hal yang perlu diperhatikan. Dengan menggunakan diagram tulang ikan, ketiga bahaya ini kemudian akan diperiksa lebih lanjut, dan tindakan perbaikan akan disarankan.
Collections
- Skripsi [750]