Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral pada Pasien Stroke Non Hemoragic di Ruangan Instalasi Gawat Darurat RSUD. Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan
Abstract
Stroke Non Hemoragik adalah masalah medis yang sering ditemui di seluruh negara termasuk di negara berkembang seperti di Indonesia. Kejadian stroke atau masalah fungsi saraf yang akan menyebabkan penyempitan aliran darah ke otak sehingga muncul secara tiba-tiba dalam waktu detik bahkan hingga dalam beberapa jam yang ditandai pada masalah penurunan kesadaran, World Health Organization (WHO). Metode penelitian atau desain yang yang dipakai dalam penyusunan Karya Ilmiah tersebut dengan cara studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengetahui masalah asuhan keperawatan yang dialami oleh pasien Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral dengan mengumpulkan data-data pengkajian, penentuan diagnosa, perencanaan intervensi, pelaksanaan dan pengevaluasian terhadap pasien dengan kasus Cerebro Vaskuler Accident (CVA) pada masalah keperawatan bisa tidak efektif pada fusi Jaringan Cerebral (Di Ruang IGD Dr. RSUD. Soedarsono Kota Pasuruan), metode atau proses yang bisa dilalui untuk memperoleh wawasan atau pengetahuan dengan cara metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah kesehatan pada pasien.
Menurut Notoatmodjo, (2014). Fokus studi kasus dalam karya ilmiah ini adalah untuk mengurangi tingkat penurunan kesadaran pada pasien atau mengatasi masalah Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral, Berdasarkan hasil anamnesis dapat memperoleh data riwayat kesehatan pada pasien satu (1), dua (2) dan pasien tiga (3) didapatkan kemiripan yakni, diagnosa Medis gender, status pernikahan, Agama. Pemberian terapi pada Pasien 1 Injeksi kalmeco,1x500mg, Injeksi omeprzole 1X40Gram, Infus NS 20 tetes kali/Menit, Injeksi Cititicolin 2x250 Mg, Injeksi Antrain 3x1gram, Manitol 1X50 CC obat Oral Alupurinol 3X100 gram. Lalu pada pasien ke 2 dapat resep Infus asering 14 tetes kali/menit, ineksi antrain 3x1 gram, injeksi Omeprazole 1x40 gram, injeksi phenitoin 3x100 mg, obat oral captopril 3x25 mg dan O2 NRBM 10 L/menit. Sehingga Studi kasus pada 1 yang mengalami peningkatan kesehatan yang baik, walaupun permasalahan kesehatan pasien belum teratasi keseluruhan karena keluhan klien masih terdapat pada tangan lemas. Sedangkan pada pasien 2 masih mengalami penurunan kesehatan karena didapatkan faktor komplikasi lainnya yang dialami klien yaitu Hipertensi dan Diabetes Melitus dan keadaan. hal tersebut diakibatkan dengan beberapa Faktor Yakni, Lingkungan, Gaya Hidup dan Usi, pada pasien I U Usia 54 tahun lalu pasien II usia 65 tahun. Faktor yang dapat pengaruhi kejadian meningkatnya masalah cerebro vaskuler accident (CVA) yakni Faktor usia. Kesimpulan Berdasarkan kedua kasus pada pasien CVA didapatkan bahwa masalah keperawatan yang dialami oleh pasien adalah Yakni Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral. Setelah diberikan perawatan selama 2 hari berturut-turut didapatkan bahwa terjadi perubahan pada kondisi pasien yakni peningkatan kesadaran pada pasien. Saran/Masukan 1.Untuk team Tenaga kesehatan (Perawat) Karya Ilmiah Akhir tersebut dapat digunakan sebagai salah satu metode pelayanan Asuhan Keperawatan di RS dengan melalui pendekatan keluarga, dalam memberikan edukasi dan meningkatkan pemberian asuhan keperawatan yang lebih optimal pada klien yang mengalami penurunan kesedaran. 2.Untuk Pendidik (Instansi Pendidikan ) karya ilmiah Akhir dapat digunakan sebagai Referensi Jurnal Penelitian dan sebagai salah satu metode Pembelajaran pada mahasiswa terhadap pasien CVA dengan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral 3.Untuk Pasien dan Keluarga Karya ilmiah akhir tersebut dapat menjadi sumber informasi untuk menambah wawasan guna menjaga pola hidup sehat dan saling mendukung dalam proses pemulihan klien.
Collections
- Skripsi [103]