dc.description.abstract | Skizofrenia ialah kumpulan reaksi psikotik yang mempengaruhi beragam fungsi kognitif, komunikatif, afektif, dan perilaku, serta gangguan otak yang dicirikan gangguan berpikir, delusi, halusinasi, dan perilaku aneh (Pardede & Ramadia, 2021).
Menurut (WHO, 2022), sekitar 24 juta orang atau 0,32% dari populasi terkena gangguan skizofrenia. Di Indonesia, angka kejadian skizofrenia/psikosis dilaporkan sebesar 6,7 kasus per 1000 rumah tangga. Adapun angka prevalensi di Jawa Timur ialah 4,53 orang per 1000 rumah tangga (Riskesdas, 2018). Isolasi sosial dianggap sebagai gejala negatif skizofrenia. Gejala negatif isolasi sosial pada individu dengan skizofrenia ditandai dengan kecenderungan menarik diri dari interaksi sosial karena pengalaman yang tidak menyenangkan, sehingga menimbulkan keinginan untuk menghindari kontak lebih lanjut dengan orang lain. Pasien memakai penarikan sebagai mekanisme koping untuk mencegah pengalaman tidak menyenangkan di masa depan dalam interaksi interpersonal dengan individu tertentu (Pardede & Ramadia, 2021).
Berlandaskan praktek yang dilakukan di PKM Bantur terdapat 3 orang dengan skizofrenia dan yang menjadi subjek ialah klien dengan masalah keperawatan Isolasi Sosial.Hasil wawancara yang dilakukan pada klien tanggal 29 Agustus 2022,klien mengatakan lebih suka berdiam diri dalam kamar,tidak suka berbaur dengan tetangga maupun orang lain serta kontak mata kurang.
Solusi untuk pasien yang mengalami isolasi sosial dengan cara melakukan SP 1-4 yang bertujuan untuk mencari informasi tentang penyebab terjadinya isolasi sosial. | en_US |