Penerapan Bahasa Jurnalistik Terhadap Pemberitaan Tragedi Kanjuruhan di Surat Kabar Radar Malang dan Malang Posco Media Edisi Oktober 2022
Abstract
Bahasa jurnalistik menjadi salah satu rumpun bahasa yang digunakan dalam dunia jurnalistik dan memegang peranan penting salah satu faktor keberhasilan karya-karya jurnalistik salah satunya berita, agar mudah dipahami pembaca karena sifat karakteristiknya yang singkat, padat, jelas, serta lugas. Dalam menulis berita, seorang wartawan harus teliti dan cermat, karena jika berita yang sudah ditulis kemudian dimuat di media massa, akan meninggalkan rekam jejak digital. Namun sering terjadi pelanggaran terhadap bahasa jurnalistik, seperti di Surat Kabar Radar Malang dan Malang Posco Media ditemukan penggunaan istilah asing yang berpotensi menyebabkan pembaca tidak memahami isi pemberitaan. Hal ini menjadi faktor utama penelitian ini dilakukan untuk menganalisa apakah Surat Kabar Radar Malang dan Malang Posco Media penerapan bahasa jurnalistik dalam penulisan berita Tragedi Kanjuruhan edisi Oktober 2022, dengan tujuan melihat seberapa jauh Surat Kabar Radar Malang dan Malang Posco Media menerapkan bahasa jurnalistik, agar bisa dijadikan sebagai sumber informasi bagi keilmuan jurnalistik dan bisa dijadikan sebagai acuan bagi para wartawan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun objek berita yang diteliti yakni 10 hari pertama sejak edisi 3 Oktober 2022 hingga 12 Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan dua sumber yakni data primer yang diperoleh dari berita Tragedi Kanjuruhan di dalam Surat Kabar Radar Malang dan Malang Posco Media. Kemudian, data sekunder yang diperoleh dari berbagai referensi yang relevan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumentasi dan studi pustaka. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahap seperti reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Serta untuk mengabsahkan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber.
Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, 12 karakteristik bahasa jurnalistik yang dijadikan sebagai indikator penerapan bahasa jurnalistik di kedua media ini sudah baik, hal ini terlihat pada kesalahan minor pada 6 unsur, yakni: Sederhana, populis, lugas, menghindari bahasa asing, diksi yang benar serta mengutamakan kalimat aktif. Sementara 6 fungsi bahasa jurnalistik yang dijadikan indikator dalam penelitian ini sudah diterapkan dengan baik oleh Surat Kabar Radar Malang dan Malang Posco Media. Terbukti dari 6 fungsi bahasa jurnalistik tersebut, hanya fungsi pemberi kekhasan yang tidak ditemukan dalam pemberitaan di media cetak Radar Malang maupun Malang Posco Media.
Collections
- Skripsi [178]