dc.description.abstract | Dewasa ini kebutuhan akan kertas di dunia mencapai ± 349 juta ton per tahun dan kebutuhan akan kertas di Indonesia mencapai ± 8,9 juta ton per tahun. Bertambahnya kebutuhan akan kertas maka produksi kertas di Indonesia juga harus ditingkatkan. Prarancangan pabrik kertas ini dirancang dengan kapasitas 8.500 ton per tahun di Kabupaten Bondowoso pada tahun 2024, dengan pertimbangan mendekati sumber bahan baku yaitu bambu petung. Bahan baku bambu petung mengandung selulosa yang mana merupakan bahan baku pembuatan pulp dan kertas. Pabrik ini beroperasi selama 300 hari dalam setahun berdasarkan produksi 24 jam atau satu hari. Metode yang digunakan dalam proses pembuatan kertas dari bambu petung adalah proses organosolvent acetocell, yang terdiri dari beberapa tahapan seperti pretreatment untuk mengecilkan ukuran bambu, pemasakan untuk menghilangkan kandungan lignin pada bambu petung dengan menambahkan larutan CH3COOH 90% pada suhu 170℃ dengan tekanan 7,6 atm. Selanjutnya pada proses pemutihan dengan bantun H2O2 2,5% dan NaOH 1,25% pada temperatur 70℃ pada tekanan 1 atm, dan tahap post treatment yang mana membentuk gulungan kertas. Alat proses yang digunakan yaitu vibrating screen yang berfungsi memisahkan chip bambu dengan kapasitas sebesar 1.901,5522 kg/jam. Hasil evaluasi ekonomi Return of infesment (ROIBT) 97%, (ROIAT) 88%, Pay out time sebesar 10,8 bulan, Break event point (BEP) 41,08% dan Shut down point (SDP) 23%, Internal rate of return (IRR) 23,11%. | en_US |