Diskriminasi Terhadap Seorang Penyandang Kebutuhan Khusus dalam Film Miracle In Cell No. 7
Abstract
Semacam kesenian yang dikenal sebagai film menjadi khas bagi kehidupan manusia. Film berkembang menjadi aktivitas publik yang ternyata terutama berdampak pada individu sebagai penonton sebagai karya keahlian yang luar biasa (Silviani et al., 2021: 30). Demikian pula, film dapat menyampaikan pesan kepada penonton mereka baik secara eksplisit dan tidak diragukan lagi, dan mereka diakui oleh kapasitas tak terbatas pikiran manusia melalui media luas sebagai informasi, pengajaran, dan hiburan.
Dalam ulasan ini, film digunakan sebagai titik awal untuk menganalisis adegan-adegan individual dan menentukan signifikansi narasi secara keseluruhan. Film "Oppression: A Person with Special Needs in the miracle in cell no. 7" Studi ini menunjukkan bahwa ada penandaan yang terpisah dan makna pesan yang ditandakan di setiap urutan film yang dicurigai. Lima sekuens dalam film miracle in cell no. 7 menggambarkan bentuk yang benar-benar terfokus pada seseorang dengan masalah yang tidak biasa, membuat film ini cocok jika dilihat dari sudut pandang teori semiotik Ferdinand De Saussure, khususnya penanda dan makna
Collections
- Skripsi [178]